HAI HAI HAI.....
ADA YANG NUNGGUIN GA NIH?
ADA YANG KANGEN?Maaf ya aku harus hiatus dulu buat fokus revisi DERREN'S STORY DAN MEET AGAIN AFTER LEAVING.
Otakku tuh gabisa kalo harus mikir revisi DERREN'S STORY abis itu mikir alur kelanjutan cerita FABEL. pusing banget. apalagi posisi aku yang masih pelajar. jadi belum se-profesional itu buat bikin cerita.
mohon maklumi ya kalo ceritanya agak gajelas dan typo nya bertebaran atau alur ceritanya masih kesana kesini. karna authornya masih bener bener amatiran.
SABAR SABAR YA READERS KU DAN MAKASIH UDAH MAU BACA CERITA INI.
selamat membaca dan enjoy.
••***••
Faren dan Bella berada di satu meja makan. Sedari tadi kepala Bella terus menunduk tak berani menatap wajah Faren, sedangkan Faren terus menatap Bella. Keduanya sama-sama makan sandwich dengan ditemani keheningan.
Faren mengangkat dagu Bella pelan menggunakan telunjuknya, "Apa perlu gue kasih penyangga di bawah dagu lo?" tanya Faren, "Berapa kali gue bilang, jangan nunduk." lanjutnya.
Bella diam tak membalas perkataan Faren. Namun Bella menurut untuk mengangkat kepalanya dan menatap lurus kedepan.
"Sekali lagi nunduk, gue kasih pisau di bawah dagu lo biar gabisa nunduk lagi." ancam Faren.
"Iyaa." jawab Bella pelan.
Beberapa menit kemudian hening kembali terjadi. keduanya fokus memakan makanannya masing-masing hingga makanan keduanya habis.
"Mau ikut gue ga abis ini?" tanya Faren tiba-tiba dengan mengambil air putih dan meminumnya.
"Kemana?" tanya Bella.
"Ke rumah." jawabnya.
Bella menggeleng, "Gue anter ke rumah lo aja. ayo." ajak Faren.
Bella menggeleng lagi. Ia tak mau. "Aku boleh minta tolong satu lagi ga sama kamu? Janji ini terakhir." ucap Bella.
"Kenapa harus terakhir?"
"Aku gaenak ngerepotin kamu terus," jawab Bella membuat Faren mengangguk-angguk mengerti.
"Kalo butuh apa-apa bilang aja. kenapa musti gaenak, tugas manusia itu menolong manusia lain saat ada yang kesusahan. Itu kata Bunda gue." ujar Faren.
"Kamu udah banyak nolong aku, makasih ya. lain kali aku bales kalo aku bisa," ucap Bella.
tanpa sadar tangan Faren terangkat lalu menepuk-nepuk kepala Bela dengan memberi senyum manisnya kepada Bella yang membuat Bella jadi menatapnya sedikit tersentak dengan perlakuan Faren.
Beberapa detik kemudian Faren tersadar. ia langsung berlagak membersihkan sesuatu di rambut Bella, "Emm tadi kotor." ujar Faren bohong lalu menurunkan tangannya.
Dalam hati Faren merutuki dirinya sendiri. Entah kenapa ia tadi melakukan hal itu. Ada apa dengan dirinya? Memalukan sekali rasanya.
"Eh lo tadi mau minta tolong apa ke gue?" tanya Faren mengalihkan topik untuk menutupi rasa canggungnya.
"Minta tolong cariin kontrakan, nanti aku bayar sendiri kok. minta tolong cariin aja."
Faren berfikir dengan melihat Bella lama sampai suatu ide masuk ke dalam otaknya, "Lo tadi bilang mau bales budi kan karna gue udah tolong lo?"
Bella langsung mengangguk, ia sangat berharap bisa balas budi pada Faren yang sudah baik mau menolongnya. Jika ia bisa maka ia akan membantu Faren dalam segala hal yang Faren butuhkan sebagai rasa terimakasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FABEL {ON GOING}
Teen Fictionkisah tentang seorang laki-laki yang memiliki iris mata coklat terang, wajah tampan, kaya raya, otak pintar dan populer. hidupnya sangat sempurna karna dia adalah sosok tokoh utama dalam cerita ini. DEAN FAREN ALFAHRI itulah nama yang berikan padan...