Seharusnya Jungkook pulang , Ponsel dalam saku celananya terus berbunyi . Tetapi dia tidak juga mengangkat panggilan tersebut, dia hanya diam karena jong-in juga masih ada di sana.
Mendapati dua pria yang duduk sedikit bersebelahan di satu sofa yang sama, Jimin dan hoseok saling melihat satu sama lain. Seolah pandangan mereka menandakan keheranan yang begitu terlalu kentara.
Namun Jimin tidak ingin hal itu dilihat oleh dua tamu mereka, Jimin mendorong kursi roda kakaknya sementara hoseok memangku minuman. Sebenarnya bisa saja hoseok tadi bersama Jungkook dan Jong in, tetapi karena merasa tidak nyaman berkenalan dengan orang baru pada akhirnya Hoseok meminta ikut bersama Jimin ke dapur.
Sampai di kedua pria itu Jimin menaruh cangkir minuman hangat di depan masing-masing . Selanjutnya Jimin duduk di sofa single dekat dengan kakaknya.
Kakaknya mempersilahkan kedua tamu itu untuk minum, Jungkook dan Jong in terlihat diam Tanpa merespon. Kedua pria tampan itu malah justru memandangi Jimin yang menundukkan kepala.
Sekali lagi hoseok menyadarkan kedua pria itu dengan memanggil nama mereka berdua. "Minumlah dulu".
Senyum Hoseok terpaksa diukir, agaknya Dia sangat tahu bahwa kedua pria itu tertarik kepada adiknya. Jelas karena Kedua mata mereka sama-sama memandangi Jimin sedemikian rupa. Hoseok tersenyum tipis namun jelas itu seperti sebuah keterpaksaan. Dia bukannya tidak ingin adiknya ada yang menyukai seperti mereka berdua.
hoseok itu tidak tahu jong-in seorang alpha atau bukan. Tetapi mengenai Jungkook dia jelas tahu bahwa pria itu adalah seorang alpha. Ada aura khusus yang terpancar dari para werewolf juga scent atau wangi yang berbeda dari manusia biasa.
Hoseok tidak memikirkan hal itu secara berlebihan, dia adalah Alpha yang sangat menyayangi adiknya. Dan kedua pria yang terlihat terpesona dengan adiknya itu masih diam .
"Jadi kau teman jimin di toko kue nyonya Ming?". Hoseok bertanya pada Jungkook menghilangkan suasana tegang yang sedikit mengganggu .
Jungkook tersenyum tipis mengangguk lalu membenarkan sembari melihat jimin yang juga melihat padanya. Seolah pandangan jimin memohon sesuatu padanya.
"Aku bagian mengaduk adonan". Jungkook mengatakan itu tanpa beban. Dan Jimin malah tersenyum tipis mendengarnya . Mungkin bagi
Jimin dia sedikit konyol dengan kata mengaduk adonan yang baru saja di sampaikan itu hal yang aneh ."Oh ternyata tukang aduk kue? Kupikir seorang". Jong in hampir mengatakan sesuatu sebelum Jungkook memutus perkataannya .
"Tidak ada yang salah dengan mengaduk adonan tuan Jong in".
"Memang tidak salah tuan Jungkook . Ku pikir aku salah karena pernah melihatmu di suatu tempat".
Telak Jungkook membeku. Dia bukannya tidak ingin mengungkapkan identitasnya mengenai siapa dirinya sekarang. Ini semua semata mata karena dia sangat tau jimin pasti merasa tidak nyaman nantinya.
Jungkook memikirkannya, bahwa jong in yang bereinkarnasi menjadi manusia itu sedikit lebih menyebalkan dari saat dulu , setidaknya dulu keponakannya itu sedikit lebih hormat . itu pemikirannya , jungkook tidak tau bahwa jong in ini masi jong in yang sama dan sedang bersandirwara.
“jimin , bisa bantu kakak mengambil snack di dapur?”. hoseok bertanya pada jimin yang mengangguk dan langsung berdiri , sementara dia berdiri dan melangkah pergi dari ruangan itu mata ke dua pria mengikuti langkah kemana arah jimin pergi sampai menghilang di sana . hal itu tak luput dari pengelihatan seorang hoseok ,
Kakak dari jimin itu tersenyum tipis setelah menghela nafasnya, “aku tidak ingin basa basi mengenai hal ini . tetapi aku berharap kalian berhenti memandangi adik ku seperti itu”.
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my last life/BOOK2(jikook)
FanfictionBOOK II Sequel of moon on Angeous Bahwa menemukan jimin kembali adalah sesuatu yang sangat di impikan . Namun jelas pria cantik dan masih sangat muda itu tidak mengenali dirinya. Namun apa yang terjadi kala itu tak pernah terbayangkan sebelumnya...