12🐺they are the strongest (end)

600 55 14
                                    









"Kau harus makan dan mengumpulkan tenaga". Jungkook menciumi wajah jimin di setiap sudut wajah berkulit putih itu. Terus di sematkan ciuman yang di berikannya tanpa henti Hanya agar jimin terbangun.

Di paviliun itu tadinya dia sudah memasak . Ada satu dapur kecil dengan bahan makanan yang memang di sediakan untuk dirinya saat menjalani masa Rut seperti saat ini .

Omega yang sudah memakai kemeja putih dan kebesaran miliknya itu tersadar sebentar menunjukkan wajah letih dan sedikit pucat. Jungkook melihat jarum jam , sudah pukul sebelas malam. Dan mereka harus mengisi perut.

Jimin membuka matanya tadi sempat membuat jungkook terkejut.Tetapi pria itu seolah berusaha untuk menetralkan perasaan tersebut . Nyatanya matanya juga berubah merah setelah mereka berhubungan tadi , sama seperti Jimin serigala dalam dirinya sedang menguasai tubuhnya. Tetapi dirinya dan Jimin tetap berusaha pada kesadaran masing masing.

Tangan kekar berurat itu memegangi tangan kecil jimin. Dia membantu omeganya bangun dan turun dari ranjang, tangan sebelahnya turun menggendong Jimin membawa si cantik itu ala bridal walau Jimin sedikit terkejut karena Jungkook mengangkatnya seperti itu.

"Ingat hari pertama kita melakukan mating dulu? Jimin aku menggendongmu karena kau kelelahan waktu itu".

"Dan aku membuat kekacauan di hari itu".

Jungkook mengerutkan keningnya, tetapi langkahnya tak juga terhenti untuk menuju ruang makan . pria itu sempat melihat kepada omeganya sebentar.

"Ini mengenai kebohonganmu waktu pertama kali aku memasak di dapur. kau mengatakan seolah-olah memang makananku enak tetapi aku mendengar para dayang dan seorang juru masak mengatakan bahwa masakanku sangat asin. mereka mengatakan itu diam-diam ketika aku berjalan di sekitar dapur untuk melihat-lihat apakah menyenangkan jika memasak bersama mereka. tetapi saat mendengar hal itu aku ragu dan tidak berani mendekati dapur lagi. setelah itu aku sangat malu. bagaimana bisa aku meminta mereka menghabiskan semua masakanku yang asin seperti itu? semua itu karenamu Jungkook".

Jelas bahwa Omega itu memajukan bibirnya. bibir plumpy Jimin jadi lebih terkesan menggemaskan. sementara Jungkook tersenyum tipis mendudukkan omeganya pada kursi dengan sangat hati-hati. meski Omega itu sedikit mendesis karena merasakan sesuatu yang mungkin sakit di bawah sana.

"Apakah terasa sakit sayang?". tanya Jungkook pada Jimin.

"Tidak, hanya saja tadi terasa sedikit ngilu. Hei, berapa kali kau melakukannya tadi?".

"Coba tanyakan pada serigalamu juga berapa kali dia memintaku untuk menyentuhmu".

Tetapi keduanya saling melihat dan bertatap lalu beberapa saat mereka berdua hanya tertawa kecil.

Sedikitnya itu melupakan kekesalan Jimin tadi mengenai masa lalunya, di mana Jungkook sempat mengatakan bahwa masakan Jimin enak padahal itu benar-benar sangat asin. Jungkook bukannya tidak ingin membahas itu. Dia tahu dia salah tetapi sekarang dia malah sedikit memikirkan kekesalannya pada para dayang-dayangnya juga kokinya dulu. Jika saja mereka reinkarnasi sekarang dia akan menghukumnya dengan berat lihat saja.

Jimin memakan masakan yang baru saja di buat, tiba-tiba pipi si cantik itu bersemu, dia tersenyum dengan begitu gembira merasakan masakan yang dibuat oleh alphanya.

"Ya ampun, ini enak sekali Jungkook".

Si tampan tersenyum mengambil sendok dan mulai makan bagiannya, dia melihat kembali pada Jimin yang terus memasukkan sop daging serta beberapa sayur pada mulutnya.

Mereka terlihat makan dengan sangat lahap, keduanya berlanjut menyelesaikan makanan tanpa banyak berbicara, sampai Jungkook menggendong Jimin kembali dan mereka duduk di ruang tengah di mana televisi sedang menyala malam itu. tetapi Jungkook tidak menyetel siaran berita .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

you are my last life/BOOK2(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang