Mengingat apa yang terjadi . Sejenak Jimin memegangi kepalanya yang pening. Dia terbangun di dalam kamar bernuansa gelap di atas kasur yang hangat . Tetapi entah mengapa tak mampu membuatnya merasa tenang .
Mata indahnya melihat seisi ruangan itu . Mencoba memahami keadaan dirinya. Namun ketika mengingat sesuatu jimin yang sudah berusaha duduk seketika merasa panik dan bangkit berdiri mendekati cermin yang berada di sudut ruangan . Kelihatannya ini pagi dan sinar matahari yang masuk itu adalah tandanya .
Jimin memeriksa seluruh tubuhnya juga lehernya yang masih jenjang dan putih . Tidak ada tanda tanda dia di gigit oleh manusia mengerikan kemarin. Jimin tidak tau siapa pria itu sebenarnya. Sejak awal ketika melihat Jong in pun dia sangat tau bahwa pria itu berbahaya. Tetapi dengan bodohnya dia ikut dan berharap bahwa dirinya akan baik baik saja. Lihat sekarang hasil dari kecerobohan nya.
"Selamat pagi mate ku".
Mata jimin melihat siluet bayangan sampai benar benar melihatnya secara nyata bahwa itu adalah Jong in. Seketika pria itu entah sejak kapan berada disampingnya. Memeluk tubuh jimin saat berpindah ke belakang.
Ingin berteriak rasanya tak mampu . Jimin bisa merasakan hembusan nafas di belakang tengkuknya . Seluruh tubuhnya beku sama seperti saat pertama pertemuan dirinya dengan Jong in .
Tidak tau apa yang terjadi , pria itu menaruh dagu pada pundak sempit jimin setelah mendekap Jimin dari belakang ,melingkarkan tangan yang semula bertengger di pundak . Kini dengan mulus kedua tangannya melingkar di pinggang dan perutnya . Menarik Jimin semakin mendekat.
Senyumnya di buat dan terlihat di pantulan cermin . Matanya merah dan jelas jimin melihatnya.
"Kita akan segera melakukan ritual pernikahan di bulan purnama . Dan kita akan melakukan mating . Kau akan berubah menjadi sama sepertiku sayang".
Gila, Jong in jelas menggilai dirinya. Tetapi jimin tidak memiliki sedikit kekuatan untuk melepaskan pelukan pria yang kini dengan kurang ajar menandai tengkuknya . Juga kemana suaranya yang terkadang bisa terdengar keras? Jimin merasa tubuhnya beku . Dia harus mencari cara untuk keluar dari tempat tersebut.
Apa yang di dengarnya sangat menakutkan. Apa maksud dari Jong in yang mengatakan untuk sama seperti dirinya? . Jimin tidak tau , benar benar tidak tau. Dia seperti kertas kosong yang tidak tertulis apapun , setidaknya ada sedikit catatan agar jimin bisa mengetahui akhir hidupnya .
Menikah dan melakukan mating? ,Jimin tidak pernah memikirkan itu sebelumnya . Tetapi jikalau pun harus bukan Jong in yang menjadi pilihan . Jimin tidak berani menatap mata itu secara langsung karena seperti biasa akan membuatnya mematung . Kenapa begitu sulit bergerak dan mengatakan sesuatu seolah ada yang membuatnya seperti ini. Bagaikan Dejavu yang tidak pernah berakhir rasa rasanya Jimin kehilangan sistem motorik tubuhnya.
Pria itu melepas pelukannya. Membungkuk dan menggendongnya serta membawa tubuhnya menuju ranjang.
Jimin di baringkan di atas ranjang berukuran besar berlapis sprei sutra tersebut. Sementara Jong in kini duduk di sampingnya membelai wajah jimin yang penuh keringat. "Purnama itu akan terjadi tidak lama lagi. Bulan merah yang pernah mengutuk mu dan mengambilmu dari ku akan muncul . Dan kita akan menentang moongodes atas kehidupan yang sudah dia berikan pada kita sayang. Aku akan mengubah dirimu menjadi seseorang yang tidak akan bisa menolak ku lagi. Aku akan mengubahmu sepertiku. Setelah itu tidak akan lagi ada yang bisa memisahkan kita berdua. Sekalipun alpha sialan itu".
Jong in menunduk mengecup bibir Jimin. Singkat dengan lumatan kecil . Setelah mengusap bibir kecil tersebut dia bangkit berdiri meninggalkan ruangan tersebut .
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my last life/BOOK2(jikook)
FanfictionBOOK II Sequel of moon on Angeous Bahwa menemukan jimin kembali adalah sesuatu yang sangat di impikan . Namun jelas pria cantik dan masih sangat muda itu tidak mengenali dirinya. Namun apa yang terjadi kala itu tak pernah terbayangkan sebelumnya...