Sudah beberapa hari ini Ghania tidak mendapatkan kabar dari sahabatnya -Dira-. Entah apa yang terjadi. Dira tidak membalas satu pesan pun dari Ghania, Dira juga tidak mengangkat panggilan telepon dari Ghania.
Bahkan sampai saat ini, Ghania tak kunjung menemukan Dira di SMA Cahaya Pelita, karena hari ini ada pertandingan persahabatan antara SMA Cahaya Pelita dengan SMA Harapan. Yang menyebabkan beberapa siswa/i bahkan guru datang untuk sekedar menonton dan memberikan semangat.
Tapi, daripada menikmati pertandingan, Ghania lebih memilih untuk mencari Dira atau Gavin, tentu saja ditemani oleh Asri -Sahabat Ghania di segala situasi dan kondisi-
"Kantin aja yuk." ajak Asri yang putus asa karena tidak kunjung menemukan orang yang dicari oleh Ghania.
"Ayo deh," jawab Ghania akhirnya. Kemudian Asri dan Ghania langsung berjalan menuju kantin setelah menanyakan letak kantin kepada beberapa siswa yang berlalu lalang.
Sesampainya di kantin, Ghania dan Asri langsung duduk di tempat yang kosong dekat pintu masuk kantin. Tentu saja dengan makanan yang sudah mereka pesan sebelumnya.
Saat sedang menikmati makanan yang dipesannya, Asri tidak sengaja melihat Dira sedang berada di kantin juga. Tapi sepertinya Dira sedang menunggu seseorang.
Dan benar saja, beberapa saat kemudian datang Gavin dengan 2 mangkok bakso di tangannya.
Gavin langsung duduk di depan Dira.
Walaupun melihat itu dari samping, tapi Asri yakin bahwa yang dia lihat itu, memang benar Dira dan Gavin.
Melihat Asri yang mengabaikan makanannya dan terus melamun, Ghania sedikit bingung. "Kenapa?" .
"Eh," Asri sedikit kaget mendengar suara Ghania. Kemudian Asri menengok ke arah Ghania yang duduk di sampingnya. "Bukannya itu Gavin ya?" tanya Asri sambil menunjuk Gavin dengan dagunya."Sama Dira?"lanjutnya ragu.
Ghania langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk oleh Asri.
Asri sedikit kesal, karena Ghania malah tersenyum melihat pacarnya -Gavin- sedang berduaan dengan gadis lain. Apalagi Dira kan teman Ghania.
"Lo gak cemburu?" tanya Asri.
"Nggak."
"Nggak marah?"
"Nggak."
"Nggak sakit hati?"
"Nggak."
"Nggak kecewa?"
"Nggak."
Asri memutar bola matanya. "Lo gak kesel gitu liat pacarnya lo deket sama temen lo sendiri?"
"Kenapa harus kesel?" tanya Ghania bingung. "Dira itu temen gue, kalo Gavin deket sama dia bagus dong." lanjutnya.
" Bagus?" tanya Asri tak percaya."Gimana kalo dia nikung lo?" tanya Asri kesal.
"Nikung?" tanya Ghania. Kemudian tertawa."Dia itu temen gue, bukannya temen itu selalu dukung temennya ya, bukan saling tikung." lanjutnya dengan sisa tawa yang masih sulit untuk diberhentikan.
"Gue cewek Ghania." ucap Asri kesal.
"Gue juga cewek." jawab Ghania dengan polosnya.
"Bukan gitu. Maksud gue, gue itu cewek, jadi gue tau kalo cewek lagi suka sama cowok itu gimana." jawab Asri sambil mencoba menahan emosinya.
"Oohhh,"
"Emang lo gak takut kalo Dira rebut Gavin dari lo?" tanya Asri.
Ghania tersenyum. "Dia itu temen gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernah Hadir Dan Masih
Fiksi RemajaPenyesalan Ghania ketika pertama kali punya pacar adalah ngenalin doi ke temen sendiri. "Terima kasih pernah hadir, meski kita tidak bersama lagi, tapi rasa ini masih untukmu."