Levi menghambur ke depan kelas sesaat setelah pintu kelas ditutup oleh Mr. Kim.
"Lihat siapa saja yang ada disini" ujarnya.
"Ziggy Ravenstone. Tidak mengherankan kau ada disini jika melihat track record yang dibuat Mr. Kim secara khusus untukmu. Kau selalu berada di list paling atas dalam kelas neraka" ucap Levi.
Ziggy menggedikkan bahu acuh. Dia tahu bahwa reputasinya di mata Mr. Kim tidak lebih bagus dibanding Levi. Dan kelas neraka yang merupakan hukuman terberat di Westview High sudah menjadi makanan sehari-harinya.
"Apa yang membuatmu dipanggil ke kelas neraka ini, Ms. Ravenstone?" Tanya Levi dengan dramatis.
"A- " ucapan Ziggy berhenti saat melihat Levi mengangkat sebelah tangannya.
"Aku tahu" ucap Levi.
"Aku berada di tempat kejadian saat kau memukul wajah cantik Meisi William" lanjut Levi.
Pemuda berkulit tan dan berpostur tinggi yang duduk di depan Ziggy membalikkan badan dengan cepat membuat Ziggy terkejut.
"Jadi kau yang membuat tulang hidung Meisi patah?" Tanya pemuda itu.
Dua orang yang duduk di paling depan terkesiap mendengar ucapan pemuda berkulit tan itu, mereka kini memandang Ziggy dengan tatapan mencela.
Ziggy balas memandangi mereka, "She's a bitch" ucapnya tanpa rasa bersalah.
"Tapi tidak seharusnya kau memukulinya hingga membuat tulang hidungnya patah" satu-satunya orang yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara.
Ziggy tersenyum kearah pemuda yang baru saja bicara itu, "Kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, bahkan kau tidak ada disana, kenapa kau bilang aku tidak seharusnya berbuat begitu?"
Mendapat pertanyaan itu membuat si pemuda hanya diam, "Dia benar, She's a real bitch, dia pantas mendapatkan pukulan itu" ucap pemuda berkulit tan.
"Hey, kau tidak seharusnya membela orang yang melakukan kekerasan, Nolan" Stella menggebrak mejanya, tidak setuju dengan ucapan si pemuda berkulit tan.
"Tapi Meisi yang salah, Ziggy hanya membela dirinya sendiri"
Di depan kelas Levi bertepuk tangan, "Nolan benar. Saat itu Meisi dengan sengaja menumpahkan minumannya di buku sketsa Ziggy dan itu bukan yang pertama kalinya"
"Wow, tidak kusangka kau mengetahui sebanyak itu" ucap Ziggy.
"Aku selalu mengawasi kalian semua" Levi berkata sambil menirukan Mr. Kim yang beberapa saat lalu mengatakan hal yang hampir sama.
"Dan, Nolan Jenkins, atlet kebanggaan Westview High. Apa yang membuatmu berada disini?" Kini Levi menunjuk pemuda yang duduk di depan Ziggy.
Pemuda bernama Nolan itu bergerak kaku saat mengetahui semua mata memandangnya.
"Well, aku ingin keluar dari tim basket, tapi Mr. Kim tidak mengizinkannya"
Di kursi belakang Ziggy menganga tak percaya, "What the- " dia tidak melanjutkannya, terlalu terkejut dengan alasan Nolan mendapat hukuman paling berat di Westview High.
"Fair enough, kau adalah pemain basket terhebat di sekolah ini dan jika kau berhenti maka sekolah kita tidak akan pernah menang lagi" ucap Levi membuat badan Nolan menegak bangga.
"Tapi kata Mr. Kim ini bukan hukuman melainkan refleksi diri" bela Nolan namun Levi tidak memperdulikan pemuda itu lagi.
Levi berjalan ke depan meja Stella, "Kau...? Aku tidak mengenalmu tapi mari kita dengarkan kenapa kau bisa sampai di kelas neraka ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
what do we do on halloween night
Mystery / Thriller❝everything is real until halloween night is over❞ [special story for halloween] ©2022 OREOCEANNE