"Kau dapat nomorku dari mana?"
"Kau masih bertanya, sialan?"
Jungkook terkekeh. Rasanya menyenangkan menggoda Jimin ketika pria itu sedang jengkel. "Ya, ya, baiklah. Ada apa? Kenapa menelepon pagi-pagi begini?"
"Aku sudah menyelidikinya. Lee Jung Wook."
Senyum di wajah Jungkook seketika menghilang. Ia melirik ke belakang, memastikan pintu kamarnya masih tertutup. Suaranya memelan saat bertanya, "Apa yang kau dapatkan?"
"Pria itu, Lee Jung Wook, masa lalunya sangat bersih. Jika Jieun tidak pernah memberitahumu kalau dia pernah ikut bisnis gelap, maka aku pasti akan percaya dengan latar belakangnya yang sederhana itu. Dia hanya pembuat kartu identitas di bandara, tidak ada seluk-beluk lain mengenai bisnis gelapnya."
Tidak ada? Jungkook terdiam. "Apa maksudmu tidak ada satu pun jejak mengenai masa lalunya?"
"Semuanya dibersihkan dengan sangat baik. Tidak ada satu pun berkas atau noda kecil untuk dijelajahi. Dia sangat ahli. Mungkin, setingkat denganku. Dia seperti warga biasa yang tidak pernah terlibat bisnis gelap," lanjut Jimin serius. "Aku sudah sering melihat kasus seperti ini sebelumnya. Jika dia melenyapkan semua berkas dengan begitu detail, pasti ada sesuatu yang terjadi. Ada sesuatu yang disembunyikan. Dia tidak ingin orang lain mengetahuinya."
Jungkook mengusap wajahnya dan menghela napas berat. Ia tidak menyangka hasilnya akan seperti ini. Ia pikir, ia hanya perlu tahu bisnis apa yang pria itu jalankan. Ia ingin mencari jalan keluar agar Lee Jung Wook mau bergabung dengan organisasinya.
"Jika ini hanya bisnis ilegal ringan, tidak mungkin sampai seperti itu," ucap Jimin dengan suara penuh kecurigaan. "Apalagi yang pernah gadis itu katakan?"
"Tidak ada," jawab Jungkook, mencoba mengingat-ingat kembali percakapannya dengan Jieun. "Jieun tidak pernah menceritakan detailnya."
Jimin berdecak. "Astaga. Kau tahu benar hanya organisasi besar yang mengikat, jadi anggotanya tidak bisa membocorkan identitas dengan mudah. Data-data rahasia yang mereka simpan sangat susah diakses, tapi aku selalu bisa mendapatkan sedikit informasi untuk ditelusuri lebih jauh. Tapi Lee Jung Wook ini sengaja menghapus data-data mengenai bisnis ilegal yang pernah dia jalani."
Jungkook kembali mengembuskan napas berat dengan frustrasi. Kenapa hasilnya jadi serumit ini?
"Kau tahu," gumam Jimin dengan suara rendah. "Aku tidak yakin kalau Lee Jung Wook adalah nama aslinya."
"Karena dia adalah pembuat kartu identitas, jadi mungkin saja bisnis gelap yang dia jalani berkaitan dengan itu?" Jungkook menyimpulkan dengan cepat.
"Ya. Dan maaf untuk mengatakan hal ini, tapi kau seharusnya mulai melihat apakah identitas Jieun asli atau tidak. Terutama latar belakangnya, mengingat kau pernah bilang kalau gadis itu sangat tertutup mengenai keluarganya."
Identitas Jieun? Jungkook bahkan tidak pernah memikirkan hal itu. Walaupun ini hanya spekulasi, apa mungkin identitas Jieun palsu? Jungkook sebenarnya tidak peduli dengan latar belakang Jieun, tapi mengingat bagaimana Jieun selalu menghindari topik yang berkaitan dengan keluarganya, ia mendadak ingin tahu bagaimana masa lalu gadis itu.
Waktu itu, Jungkook pernah bertanya mengenai orang tua Jieun dan ekspresi gadis itu langsung berubah drastis. Sekilas, Jungkook melihat pancaran ketakutan di mata Jieun sebelum dia bisa mengontrol ekspresinya menjadi acuh tak acuh kembali.
Masa lalu Jieun jelas bukan sesuatu yang indah untuk diingat.
Jungkook ingin tahu apa yang terjadi pada keluarganya karena Jieun terlihat begitu tertekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Love
FanfictionLee Jieun sempat berpikir kalau perjanjian yang ia lakukan dengan Jeon Jungkook hanya akan berlangsung singkat. Ia tidak pernah menyangka hubungan mereka akan menjadi lebih kompleks, terlebih ketika Jungkook membawanya kembali ke Busan. Lambat laun...