Wanita yang duduk di sofa nampak menyenderkan tubuhnya seraya menghisap rokok yang terselip di antara jarinya.
Cahaya redup dari bawah membias sedikit ke wajahnya, mata sayu dengan eye shadow gelap dan eyeliner runcing melengkapi tatapan tajamnya.
Hingga suara getar telfon dari meja kecil di samping mengalihkan perhatiannya, ia nampak memicingkan mata sesaat setelah melihat nama yang tercantum lalu menoleh ke arah yang berlawanan.
"Minji, Yourin, laporannya di jadiin satu aja ya, entar gua cek"
"Laksanakan, Miss"
Setelah keduanya itu keluar, wanita itu mengambil ponselnya seraya menarik nafas pelan.
"Nigth, bigbos.. can I help you?"
"Hm, good night.. gimana? Udah ketemu orangnya?"
"Udah, entar berkasnya dikirim sama Yuna.. yang duanya lagi masih proses"
"Okay, good job.."
"Hmm"
Sambungan telfon terputus, wanita itu meletakkan ponselnya ke tempat semula dan kembalikan perhatiannya pada pemandangan di bawah.
Waktu menunjukkan pukul 1 malam, asbak rokok nampak dingin karna sudah tidak di gunakan sejak tadi dan minuman sodanya nampak meleleh membasahi meja.
Hening seperti malam lain, sendirian memerhatikan orang, dan melaporkan jika yang di cari sudah di dapatkan.
Hingga suara langkah kaki mengarungi tangga agak cepat terdengar mendekati ruangan, dan tanpa permisi membuka pintu.
"Miss A!"
Yang di panggil terkekeh pelan lalu berdiri seraya mengenakan topengnya dan berjalan keluar dari ruangan dengan tenang.
"Gue turun.."
"..Miss?"
"Yuna, koordinir anak-anak dulu ya.. tolong?"
"Lak..sanakan, Miss"
Yang di panggil Miss A nampak keluar dari persembunyiannya dan turun ke lantai satu. Ia terlihat mengenakan rok pendek dan tank top crop berwarna hitam, terdapat selendang biru transparan yang menutup area bahu, dan juga topeng silver kebiruan yang menutup matanya.
"Yuna disini, posisi tiga enam sembilan untuk yang terdekat, Miss A sampai di tempat, laporkan"
Yuna yang tengah berdiri memerhatikan orang-orang dari atas seraya berkomunikasi dengan earpiece.
"Di posisi, kak"
"Done, kak Yun"
"Stanby, kak"
"Okay, lanjutkan"
'Miss.. good luck'
Wanita itu nampak duduk di salah satu kursi meja bar, duduk tak jauh dari seorang laki-laki yang baru saja datang. Hanya mereka berdua di situ, yang lain tentu enggan karna pencahayaannya cukup terang di tempat itu.
"Youra, kaya biasa ya.."
"Laksanakan, Miss"
Miss A melirik ke arah pria di samping yang nampak sedikit gelisah, satu gelas di hadapannya tidak di minum sama sekali.
"Silahkan, Miss"
"Thank you"
Lalu hening sesaat.
"Hei.. lu ga papa?"
Yang di ajak bicara menoleh perlahan dengan telinga memerah. Mulutnya terbuka dan tertutup seakan bingung ingin menjawab apa.
Penampilan yang biasa saja jika di pandang orang lain sebenarnya, celana jeans panjang berwarna hitam dengan kaos oblong yang di tutupi kemeja kotak-kotak.
"Ga papa.."
"Hmm gitu.. kayanya lu lagi bingung, nyari siapa??"
"...."
"Sebut aja, gue tau semua yang kerja di sini kok"
Pria itu hanya mengetuk jari telunjuknya ke ke meja, jelas dari raut wajahnya tidak tau ingin bilang apa.
"Miss.. A"
![](https://img.wattpad.com/cover/325219223-288-k839877.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Complicated || Woozi Love Story
FanfictionJihoon x OC [END] •18+ •Typo(s) •Non Baku •Gaje