but he fall harder

48 2 0
                                    

"Ji.."

Lelaki itu masih bersimpuh di hadapannya, sudah dua puluh menit sejak Ahyu masuk kembali ke kamar rawatnya tapi Jihoon belum juga mau berdiri.

Masih saja menenggelamkan wajahnya di paha Ahyu dan menggenggam tangannya, Ahyu jadi bingung harus apa dan hanya mengusap kepala lelaki itu dengan tangannya yang lain.

"Mending kita cuddle.. ga pegel kamu jongkok?"

Jihoon tidak menjawabnya, Ahyu mengangkat kepala lelaki itu perlahan untuk di lihat dan Jihoon hanya melihatnya dengan tatapan yang sangat sedih.

Ahyu mengusap air mata Jihoon lalu menangkup wajah putih yang kini merah, betapa ia merindukan wajah ini pikirnya.

"Ga mau peluk aku?"

Jihoon hanya mengangguk seraya menggenggam tangan Ahyu yang masih ada di pipinya.

"Gendong ke ranjang"

Jihoon berdiri lalu menggendong Ahyu, ia mendudukkan wanita itu perlahan ke atas ranjang seraya mengecup keningnya.

"I miss you.. so bad"

Jihoon mengecup seluruh wajah Ahyu dan wanita itu perlahan ikut menangis, ia sangat tersiksa dengan semua rahasia yang di pikul, tapi Jihoon pasti juga tersiksa dengan semua ketidak pastian dan ketidak tahunan.

"Me too.. I'm so sorry.."

Ahyu meraih wajah Jihoon untuk dia tangkup. Mereka menempelkan dahi satu sama lain lalu saling menutup mata seperti merasakan dan mendengarkan nafas satu sama lain.

Ahyu mengalungkan tangannya di leher Jihoon, menarik lelaki itu untuk masuk ke pelukannya. Air matanya semakin deras.

Mereka seperti orang yang haus akan intimasi. Ahyu meremas rambut Jihoon dan pria itu menarik pinggang Ahyu semakin dekat.

Ahyu menyembunyikan wajahnya leher pria itu, dan Jihoon mengecup leher hingga bahu milik yang wanita.

Lalu Jihoon melumat bibirnya.

Terus seperti itu, menghidupkan efeksi di seluruh ruangan belum mau berhenti meski kepalanya menjadi sedikit pusing karena kekurangan oksigen.

Yang lelaki terus menerus mendorong hingga mereka berdua berbaring di atas ranjang, mereka masih belum mau berhenti, air mata Ahyu masih mengalir di sela-sela lenguhannya.

Wanita itu menggigit bibir saat yang lelaki mulai pindah ke lehernya, terus mengecup, menghisap, mengumpulkan darahnya pada satu titik hingga meninggalkan bekas.

Ahyu terus menekan kepala Jihoon, meminta lebih dan lebih, tidak menyembunyikan erangannya, hingga saat membuka mata ia tidak sengaja melihat Wonwoo berada di ambang pintu dengan tatapan datar.

"A-ahh- ji.. stoph- ngh.."

"Seriously?"

Jihoon berhenti dan melihat ke arah pintu, Wonwoo hanya menghela nafas dan memegang batang hidungnya.

"Untung gue ga pake kacamata, burem ni kelakuan bejat kalian"

Ahyu dan Jihoon masih diam, bertahan pada posisi mereka yang sangat intim dan Wonwoo benar-benar berada di ambang kesabaran.

"Lu berdua berhenti atau gue aduin bang shua?!"

Jihoon bangkit dari posisinya dan Ahyu memperbaiki pakaiannya yang sudah setengah terbuka.

"Lu baru bangun dari koma tadi banget loh, yu.. pas Jihoon lagi main baseball sama anak-anak.. lu ga migren?! Lu juga, hoon.. Ahyu masih lesuh, masih pucet gitu udah mau lu ajakin ngewe aja lu gila?!"

"Maaf/maaf"

"Pokoknya habis ini lu bedua ga ada ketemu lagi ya, gue ga mau tau"

"T-tapi.. nu.."

Wonwoo meninggalkan mereka berdua tanpa membiarkan mereka menjelaskan apapun.

"Kamu sih, ji"

"Kok aku??"

"Ish.. kita pergi aja dari sini, yuk"

"Engga.. kamu istirahat.. betul kata Wonwoo, kamu ini ga pusing? Baru sadar malah aneh-aneh"

"Kamu yang duluan.."

"Iyaa aku yang duluan.. udah.. maaf ya, jadi di marahin Wonwoo"

Jihoon membantu Ahyu berbaring dan mengancing kembali pakaiannya, Ahyu terkekeh geli saat Jihoon mengecup bibirnya sekali lagi dengan sangat cepat.

"Ga mau di lanjut ini, ji?"

"Udah, Ahyu.."

"Ga apa-apa itu di biarin?"

"Diem"

"Kamu tuh kok cepet banget hard-nya? Aku bingung.. but is okay, i love it"

"I love you too"

✓Complicated || Woozi Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang