Pagi ini nathan seperti biasa sekolah di antar sang ayah , dan kebetulan didepan gerbang nathan bertemu dengan jinyoung sehingga keduanya berjalan bersama masuk kedalam area sekolah, jinyoung pura pura tidak melihat saat nathan turun dari mobil, tentu saja untuk meghindari bertatap langsung dengan ayah muridnya .
Bagaimanapun jinyoung masih malu jika membayangkan mark mendengar pembicaraannya dengan xiao zhan , seenggaknya jinyoung butuh waktu menyiapkan diri untuk bertatap muka .
lagipula kebetulan macam apa yg ia alami, ah.. sungguh sial bagaimana bisa di umur yg sudah kepala tiga ia dipermalukan begini .
mark tuan, seniornya dulu saat menengah atas, jg orang yg ia kagumi dan yg membuatnya menyadari jika park jinyoung lebih tertarik dengan seorang pria ketimbang wanita .
" guru... "
Suara nathan jg tepukan lembut di lengan membuat jinyoung tersadar dengan lamunannya, ia berkedip berkali kali guna menyadarkan diri lantas menoleh kearah nathan dan tersenyum seolah tidak ada apa apa .
" kenapa ?"
nathan diam sesaat setelah melihat reaksi jinyoung, ia menggeleng dan tersenyum tipis nathan bukan tipe anak yg banyak bicara , sekalipun beberapa menit yg lalu ia melontarkan beberapa kata , lebih tepatnya menannya kan ' apa gurunya ini kenal dengan ayahnya ?' tapi jinyoung tidak mejawab dan malah terlihat melamun sehingga nathan memilih urung untuk bertanya .
Mungkin gurunya ini sedang meiliki masalah dan nathan tidak ingin mengganggu apa lagi menambah beban.
" kalau begitu aku kekelas guru "
Nathan membungkuk dan berjalan lebih dulu mengingat kelasnya berada di lantai 3 sedangkan ruang guru berada di lantai dua . jinyoung menatap punggung nathan yg menjauh bahkan tidak terlihat lagi saat nathan berbelok .
Pantas saja saat ia melihat nathan duduk dikelas atau ia membaca buku ia seperti familiar, seolah pernah melihat seseorang yg jg dalam posisi yg sama tapi dulu ia tidak berfikir banyak .
Ternyata nathan adalah anak dari orang yg ia kagumi 10 tahun yg lalu, tentu saja familiar bagaimana mengidolakanya jinyoung terhadap mark tuan dulu .
cara duduk, gestur tubuh, ekspresi wajah tanpa ekspresi jg tidak banyak bicara 75% mirip mark,.
jinyoung mengusak wajahnya kasar, kenapa ia terus terusan memikirkan kisah lama nya, yg bahkan mungkin orang tersebut telah bahagia dengan orang lain Dan munglin jg tidak mengenalnya.
Lucu sekali rasanya, orang yg ia sukai sekarang sudah menikah bahkan memiliki anak yg malah menjadi muridnya tapi jinyoung sendiri masih sendiri dan parahnya jomblo, kasihan sekali ..
Apa ia harus ke kuil lagi sepertinya kesialan masih menimpanya . Lantas meraih ponsel untuk mengirim pesan .
'ge pulang kerja ayo kita ke kuil lagi ?'
Jinyoung yakin 100% xiao zhan akan menolaknya, xiao zhan bukan tipe orang yg mempercayai hal mistis padahal di sini ia yg seorang guru tapi xiao zhan yg lebih sering menggunakan logika ketimbang dirinya .
'ok'
Membaca balasan xiao zhan yg hanya satu kata jinyoung nyaris melotot bagaimana bisa xiao zhan langsung menerimanya begitu saja tanpa berdebat terlebih dahulu padahal sebelumnya jinyoung telah menyiapkan kalimat meyakinkan agar xiao zhan menurutinya .
Tapi kenyataan sebaliknya xiao zhan menerima begitu saja
hah
"apa tadi pagi zhan ge salah minum obat ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Single dad
FanfictionTidak pandai membuat sinopsis, Hanya cerita ayah single yg memiliki seorang putra dan mencari kebahagiaannya.... Nathan ( anak mark tuan ) : mama bukan kebahagiaan papa allen ( anak wang yibo ) : wanita bodoh mana yg akan menerima daddy, ... *Markj...