11. masa lalu

160 29 3
                                        

Pada akhirnya jinyoung mengikuti mark berdiri di depan pintu saat pintu tertutup itu artinya tidak ada jalan lagi untuk jinyoung kembali.

Sedangkan kabur begitu saja jelas akan terlihat buruk apa lagi ia yg berstatus seorang guru.

Guru macam apa yg pergi begitu saja dari rumah orang tanpa pamit, sungguh contoh yg buruk  

"duduklah dimanapun yg kamu suka, anggap saja rumah sendiri "

Mark melepas jas hitam yg ia pakai tepat didepan jinyoung, yg hanya bisa mematung tanpa bisa menggerakan tubuh, sial sistem motoriknya mendadak tidak berfungsi, Terlebih saat mark melepas dasi jg melepas dua kancing bagian atas, sial... Sial... dimata jinyoung terlihat seperti slow motian dan percayalah sangat sangat Tampan dan sexy .

" park jinyoung "

Jinyoung masih tak bergeming sehingga gerakan tangan mark menggulung kameja bagian lengan terhenti .

"guru park "

ah

Jinyoung tersentak, kedua pipi sampai telinga tetiba memerah, jinyoung merasa ingin tenggelam kedasar laut karena jujur ia malu, apa yg sudah ia pikirkan barusan .

Ya tuhan .

"nyamankan dirimu disini,"

jelas mark tahu jinyoung merasa tidak nyaman, lantas berbalik dan berjalan kearah dapur, guna menyiapkan makanan yg ia beli .

Jinyoung tentu masih punya urat malu, tidak mungkin asal makan tanpa melakukan apapun sekalipun tindakannya beberapa menit yg lalu memang tidak patut ditiru bahkan terkesan tidak sopan . Tapipun mark tidak mengetahuinya jadi tidak masalah .

" biar aku bantu "

Jinyoung ikut menggulung lengan jaket yg ia pakai, malah mengambil alih pekerjaan mark yg di mata jinyoung sangat kaku, lebih tepatnya mark tidak cocok bekerja di dapur .

" apa memang selalu beli makanan diluar tiap makan ?"

"aku tidak bisa masak " tentu jawaban mark di barengin dengan anggukan

jinyoung tiidak bisa membayangkan kehidupan nathan dan ayahnya seperti apa, tiap hari makan harus beli diluar , karena mereka tidak ada yg bisa masak, lantas gunanya kompor dan peralatan masak yg lengkap ini untuk apa ?

kembali jinyoung menatap sang mantan senior dulu, mark tuan , pria tampan, pintar dan dulu dikagumi semua orang bahkan gurupun mengaguminya tapi kenapa memiliki kehidupan asmara yg menyedihkan,

Cerai dengan istrinya dan memiliki satu anak yg jg tampan, cacatnya mark di mana ? kenapa mereka bercerai  

Bukan kah mark adalah suami yg di idamkan semua wanita ? bahkan jinyoung yg pria pun menyukainya .

Dan jinyoung tersentak kala mark pun jg menatapnya entah sejak kapan tapi tatapan mark terlihat berbeda dari biasanya yg selalu terlihat tanpa emosi .

Kali ini tajam dan dalam, jinyoung tidak mengerti kenapa mark memandangnya seperti itu, seperti ada sesuatu yg dipikirkan tapi tidak bisa untuk diutarakan, segera jinyoung kembali membereskan plastik plastik yg sebelumnya di gunakan untuk membungkus, membuangnya di tempat sampah dapur,

lantas menyiapkan mangkuk dan sumpit untuk di gunakan, saat ia kembali kemeja makan jinyoung teringat jika ini bukan rumahnya dan kembali sadar jinyoung lancang begitu saja mengambil peralatan tanpa izin, sial, kebiasaan dirumah sendiri  

sedangkan mark jelas terlihat tenang seakan tidak perduli tamunya bertindak bebas. menoleh kearah sang anak yg telah mengganti pakaian rumah

" el cepat duduk" menoleh kearah mark " kamu jg markeu ssi "

Single dadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang