♡ - [06/10]

621 96 5
                                    

Sepertinya aku ...

━━━━━━

Cuaca siang hari ini bagus, memang saat yang tepat untuk jalan-jalan. Matahari sedang malu-malu, sementara para awan malah berlomba-lomba, bergumpal-gumpal di atas sana.

Selesai urusan makan siang, kami memang mengambil jalan pulang, tetapi sengaja memperlambat langkah, bahkan memilih jalan lain yang lebih jauh.

"Wah, di sini ramai rupanya," komentarku saat melihat kerumunan manusia di depan sana.

"Bukankah lebih baik ambil jalan lain saja? Kalau seramai ini takutnya kita terpisah," usul Tooru.

Aku menoleh, menatapnya lamat-lamat. Dalam kepala aku menguraikan kalimatnya. Apakah itu memang usul agar mengambil jalan lain, atau ada maksud tersembunyi?

Tooru yang ini lebih banyak kode dibanding langsung aksi, aku jadi harus memikirkan kalimatnya dengan benar.

Oh.

Aku menggaet tangannya yang menganggur. "Kalau begini ..." Aku mengerling ke arahnya, "gak bakal terpisah, 'kan?" Sambil tersenyum tipis.

Lagi, wajahnya merona, kemudian mengalihkan pandangan. "K-kalau maumu begitu, ya sudah."

Kugelengkan kepala sembari terkekeh pelan. "Padahal kamu suka, tapi tetap saja bersikap seolah terpaksa. Lucu juga, walau di sisi lain tetap mengesalkan."

"Siapa yang lucu?!"

"Kau. Memangnya siapa lagi?"

━━━━━━

... bisa sedikit memahaminya sekarang.

𝗦𝗪𝗜𝗧𝗖𝗛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang