♡ - [08/10]

551 99 1
                                    

Dia pun tetap ...

━━━━━━

"Tooru--"

"Gak mau!"

Astaga anak ini.

Kuembuskan napas lelah, menatapnya dengan dahi yang aku yakin sudah berkerut-kerut. Sumpah, kalau ada yang bertanya siapa manusia paling menjengkelkan di muka bumi, akan kusebut nama Oikawa Tooru keras-keras.

Dia meringkuk dengan seluruh badan dibalut selimut, menyisakan netra cokelatnya yang menatapku waspada.

Menjelang malam, suhu badannya meningkat, untunglah tampaknya masih demam biasa. Karena itulah aku hendak meminumkan obat padanya, tetapi dia malah bersikap seperti anak kecil, menolak minum obat.

Ayolah, apa susahnya, sih?

Dia masih menatapku dengan mata menyipit dan alis bertaut. Walau tertutup selimut, aku yakin mulutnya sudah maju beberapa senti karena cemberut.

Aku harus pakai cara macam apalagi untuk membujuk anak ini?

Ah!

"Tooru." Kupasang wajah serius. "Kalau kamu gak mau minum obat, bakal kumasukkan brokoli ke makananmu," ancamku tanpa mengubah ekspresi.

"H-huh? Kau pikir ancaman begitu bakal berpengaruh padaku?!"

"Ho? Berarti gak masalah?" Aku menaikkan salah satu alis, menatapnya lamat-lamat. Tidak mendapat jawaban, aku bangkit dari pinggir ranjang. "Kalau begitu aku mau masak bubur brokoli dulu, ah."

Sengaja kuperlambat langkah menuju pintu kamar, hendak melihat apakah dia bereaksi atau tetap dengan pendiriannya.

"Akh, jangan! Minum obat saja, tapi jangan brokoli!"

Diam-diam aku terkekeh. Aku menang, heheheh.

━━━━━━

... susah diatur ketika sakit.

𝗦𝗪𝗜𝗧𝗖𝗛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang