34.

91 7 0
                                    

Di pagi senin ini seorang Dhefara Richy masih beegelut dengan selimut tebal nya, hingga alarm berbunyi nyaring menyapa gendang telinganya, membuat si gadis mau tak mau harus cepat membenah diri.

"Senin ada berapa episode si, tiba* udah senin lagi " Grundelan hati gadis itu.

"Ray sama sekali gak ada ngabarin gw deh dari kemarin, padahal gw udah kirim banyak pesan ke dia tp sama sekali gak di baca " Ucap lcy melihat wajah pucat nya di pantulan cermin.

Namun selang beberapa menit lcy langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Hari ini ia naik mobil nya sendiri.

Ketika sampai di sekolah ia mencari keberadaan sahabatnya dan ketemu mereka sedang asik mengobrol.
Icy langsung duduk dan di sambut baik oleh semua sahabatnya kecuali Arin, nta kenapa Arin terlihat beda hari ini.

"Sendirian aja cy? " Tanya kanda setelah lcy duduk.

"Iyah "
"Ray mana? "Icy bertanya pada sahabatnya itu.

"Lah gak kesini tu bocah, gw kira dia berangkat bareng lo " Ucap Ejak.

Namun dari arah berlawanan Ray menghampiri perkumpulan itu dengan amarah sepertinya.

"Ikut gw Ra " Ray langsung menyeret tangan lcy sekrang mereka berada di lorong sekolah yang cukup sepi.

"Pelan*Ray " Ucap lcy segera melepas genggaman tangan Ray, sedikit biru pergelangan tangan lcy mungkin karna genggaman Ray terlalu kuat.

"Jawab jujur! Areez nembak kamu? " Tanya Ray matanya sangat menyiratkan amarah.

Icy sedikit kaget bagaimana Ray tau bukanya di rooftop waktu itu hanya ada Areez dan lcy saja tak ada orang lain. Tidak mungkin Areez kan yang memberi tahu Ray.

"Kamu diam, berarti bener!! "Ray sudah ingin beranjak dan lcy tau pasti ia akan menemui Areez.

" Jangan salah faham dulu Ray, Areez emang bilang suka ke aku tp dia gak berharap aku nerima perasaannya "

"anjing lo Reez " Ray tidak menggubris omongan lcy ia segera menuju dimana Areez berada dan langsung memukul wajah Areez keras hingga Areez tersungkur ke lantai.

"Teman macam apa lo anjing, nikung temen sendiri, pengecut lo anjeng "

Areez segera berdiri dan memukul balas Ray hingga Ray juga tersungkur.
"Maksud lo apa bangsat " Tanya Areez.

Ray bangun namun ia tak membalas Areez.
"Bacot lo, apa maksud lo nembak pacar gw sat, gak laku lo!! " Bak kesetanan Ray berbicara penuh emosi. Areez bingung siapa yang memberitahu Ray, tak mungkin lcy kan, Areez melihat lcy dan lcy hanya memberikan gelengan pelan Areez tau bukan lcy yang memberitahu Ray.

"Lo salah faham gw emang suka lcy, tapi.... " Omongan Areez masih belum selesai tapi Bogeman mentah sudah mendarat di hingga hidungnya mengucurkan darah. Areez mengelap darah yang keluar dari hidungnya itu dengan kasar namun tak berniat membalas pukulan Ray tadi.

"Tapi gw tau lcy udah punya lo, punya sahabat gw sendiri, gw emng nembak dia tp itu bukan berarti gw mau rebut dia dari lo, gw cuma mau ngelegain perasaan gw aja, gak lebih "

"Gw gak gila mau rebut kebahagiaan sahabat gw sendiri, gw berani ngomong gitu karna gw tau lcy gak bakal nerima gw! " Omongan Areez tak hanya membuat Ray diam tp juga membuat hatinya nyeri.
Setelah itu Areez pergi.

Icy juga pergi dari kerumunan itu.

"Raa, stop " Ray menggengam kembali pergelangan yang biru itu, namun lcy tak menampilkan ekspresi sakit sedikitpun.

"Emng aku salah kalo aku marah pacar aku di tembak orang? "Tanya Ray menatap manik mata hazel itu.

" Gak salah Ray, kamu berhak cemburu, tp yang buat aku marah adalah kamu berlebihan, kamu gak bisa ngontrol emosi kamu, Areez sahabat kamu kenapa kamu gak coba dengerin penjelasan dia dulu "

Gadis Cantik Dan Rahasia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang