Alpha tan (baca : eksotis) nampak tengah menyeret Alpha putih pucat ke arah rooftop sekolah yang sepi. Keduanya bagai kopi dan susu, sangat kontras ditengah dilorong yang lagi-lagi terbuka dengan sendirinya akibat aura dominan kedua Alpha tersebut.
"Dean, dah gila lu ya! Mereka geng dari klan Diamond King yang diseganin. Lu napa dah cari masalah ama mereka?", cercah Alpha tan (baca : eksotis).
Si Alpha putih pucat atau yang sekarang kita dapat sebut dengan Dean hanya menganggap cercaan sahabatnya seperti angin lalu. Ia tengah sibuk mengunyah batang pockynya yang tadi belum habis.
'Hyuh, sabar sabar. Orang sabar itu gans', ucapan penenang sahabat Dean dalam hati.
"Hish sumpah dah Dean. Lu tuh kalo cari masalah jan ama mereka. Ngapain aja sih ampe lu dapet masalah?"
"Gua makan"
"Gua makan terus disuruh pindah tapi gua ga mau", balas Dean kembali akibat tatapan menuntut Alpha tan (baca : eksotis).
Bagi orang yang mengenal sosok Dean, Dean itu orang yang akan menjawab pertanyaan dengan singkat. Jarang sekali bisa menangkap momen langka ia berbicara sepanjang tadi. Tapi ini Brian, Alpha tan (baca : eksotis) yang menjadi sahabatnya semenjak junior high. Dean paham betul, kalau sahabat satu-satunya ini sangat rewel dan akan terus menuntutnya hingga ia risih jika tidak segera menjelaskannya.
"Eh, disuruh pindah ga mau doang? Bentar..........dasar! Pantesan Bang Zio marah, lu duduk di meja mereka bah"
"Mana tau", timpal Dean santai.
"Lu tuh besok lagi jan duduk di sana, sebisa mungkin lu ngehindarin ketemu salah satu dari mereka. Firasat gua ga enak, juga biasanya kek Bang Zio itu ga bakal ngelepasin orang yang dah bikin dia kesel"
Brian sebisa mungkin memperingati sahabat satu-satunya itu. Karena akan bahaya jika berurusan dengan geng dari Klan Diamond King. Apalagi mereka merupakan Alpha yang berasal dari Klan River Blue. Bukan rival, tapi hubungan kedua klan tersebut hanya tidak terlalu baik mengingat Diamond King dan River Blue adalah salah dua klan yang terkuat. Jika sama-sama kuat, pasti tentu saja mereka ingin selalu menjadi yang lebih unggul. Semacam perang dingin. Jika di dunia modern biasa manusia berusaha unggul dalam teknologi, maka di dunia werewolf mereka berusaha unggul dalam kekuatan dan kekuasaan.
"Hm", balas Dean.
Sebenarnya Brian ingin menjitak kepala si Alpha dingin itu. Sayangnya bel tanda kelas akan dimulai terdengar mengudara. Mau tak mau mereka berdua kembali ke kelas.
Namun sebelum sampai di kelas, Dean yang jalan santai jauh dibelakang Brian yang panik karena kelas segera dimulai hampir bertabrakan dengan seorang gadis omega yang membawa setumpuk buku. Naasnya, buku tersebut jatuh karena gadis omega itu kaget. Karena tak enak, ia membantu si gadis menata bukunya dan meminta maaf dengan cepat.
Sebelum kembali melangkah, ia melihat gadis omega itu kesusahan membawa tumpukan buku. Maka dengan berat hati ia menawarkan bantuan dengan langsung mengambil separuh lebih tumpukan yang dibawa gadis tersebut.
"Kelas?"
"Huh?", gadis omega tersebut masih belum tersadar sepenuhnya atas perlakuan si Alpha dominan.
"Kelas apa?", ulang Dean.
"Uh eum, Kelas 11 A", balas si gadis omega.
Langsung saja Dean dengan membawa tumpukan buku itu menuju kelas yang dimaksud. Seperti di awal cerita, Dean memang tidak terlalu paham dengan tata letak ruang yang ada si sekolahnya. Maklum, baru dua minggu ia berada di sekolah ini dan jarang keluar kelas. Tapi Moon Goddes tengah berpihak padanya. Gedung Kelas 11 berada tepat di depan gedung Kelas 10. Jadi ia hanya tinggal mengurutkan saja kelasnya, toh lagipula jika ia salah si gadis nanti bisa menunjukkan lokasi yang benar.
Dean langsung saja memberikan tumpukan buku itu kembali ke si gadis omega. Niatnya sekalian saja masuk dan meletakkannya di meja guru, namun sepertinya guru di kelas tersebut sudah datang. Jadi ia berikan lagi ke si gadis.
Si Alpha dominan langsung saja pergi menuju kelasnya di gedung sebelah. Si gadis omega belum sempat berterima kasih atas bantuannya. Bahkan ia belum sempat mengetahui siapa gerangan si Alpha dominan. Nampaknya ia sedikit tertarik dengan pria itu. Ya karena siapa yang akan menolak pesona Dean?
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING (UN)NORMAL
WerewolfKetika Moon Goddes tengah memainkan takdir seorang hambanya, kuharap ini akan berakhir indah. ⚠️Warning⚠️ Alpha x Alpha Bromance Alur lambat