Menghadap Pemimpin River Blue

157 26 0
                                    

Saat ini masih berlangsung jam pelajaran kedua. Namun Dean tiba-tiba dipanggil untuk menuju ruang kepala sekolah. Dean pun segera menuju kesana ditemani sahabat tan (baca=eksotis) nya. Brian memang senang jika mengekori Dean apalagi untuk membolos.

"Om Theo? Om ngapain kesini om?", tanya Brian terkejut ketika telah masuk ke dalam ruang kepala sekolah.

Theo Sanders atau yang dipanggil Brian tadi dengan sebutan Om Theo adalah pamannya yang bekerja menjadi sekertaris utama pemimpin klan mereka. Jarang sekali bisa menjumpai orang penting. So, kenapa pamannya ini bisa duduk di sofa ruang kepala sekolah?

"Ekhm....Jadi saya memanggil kamu kesini adalah untuk menemui Pak Theo. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa mengikuti Pak Theo. Untuk Brian, saya tidak memanggilmu, jadi kamu harus kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa", jelas kepala sekolah.

"Ayo Tuan Dean, kita akan menuju mansion timur"

Mereka berdua segera meninggalkan lingkungan sekolah, tentunya dengan diikuti Brian. Mana mau dirinya mengikuti titah kepala sekolah. Dia juga terlanjur penasaran ada apa hingga pamannya itu menjemput sahabat pucatnya.

"Apa ada masalah besar hingga Om James manggil Dean ke mansion?", tanya Brian ketika di mobil.

"Apakah kalian ada membuat masalah dengan Klan Diamond King?"

"Diamond King? Heh?! Jadi karena ini kita sampai dipanggil ke mansion. Sebenarnya kami pernah terjebak perkelahian bersama dengan calon penerus Klan Diamond King, si Sean dan kawan-kawannya. Tapi itu murni bukan kami yang memulai. Lagian malah kami yang banyak dirugikan, iya kan Dean?", jelas Brian.

Dean hanya memandang datar mereka. Brian yang berusaha menjelaskan melihatnya menjadi sebal.

"Ish dasar si pucet! Ya pokoknya malah kami yang hampir tiap hari kena bully. Namun untuk kejadian terakhir, Dean membalas memukul balik Sean hingga membuat dia pingsan. Sumpah om, kita ngga cari masalah sama mereka", lanjut Brian menggebu.

Pria paruh baya itu pun menghela napas. Tak habis pikir dengan kelakuan anak muda jaman sekarang.

"Apapun itu, kalian sedang dalam masalah dan ini masalah menyangkut reputasi antar klan"

Tanpa disadari, mereka telah sampai di mansion timur. Bagi kaum werewolf biasa, mungkin mereka bisa menganggap mansion kecil ini sebagai istana yang luas dan megah luar biasa. Tapi keluarga Lych memang sangat kaya dan berkuasa. Jadi untuk ukuran mansion timur ini tidak sebanding dengan mansion utama yang luas dan megahnya 3x lipat daripada ini.

Semua pelayan membungkuk hormat menyambut kedatangan mereka bertiga. Tak ada yang spesial. Interior mansion timur masih nampak sama dari lima tahun terakhir. Dean tersenyum tipis melihatnya.

Brian dan pamannya, Theo, menuju ruang tamu. Membiarkan Dean untuk melangkah sendiri menuju ruang kerja sang pemimpin yang selalu dihapalnya.

Pelukan hangat menyapa dirinya tak kala membuka pintu ruang kerja sang pemimpin. Rindu yang tertahan kini dilepaskan. James Dk Lych, sang pemimpin Klan River Blue yang dingin dan berwibawa, nampak memeluk anak semata wayangnya.

Anak?

Dean Kalani, si Alpha misterius adalah anak sang pemimpin Klan River Blue yang disembunyikan selama ini. Lahir dengan sejumlah keistimewaan, membuatnya harus menyembunyikan jati diri yang sebenarnya.

Salah satu keistimewaan tentang kelahirannya adalah ia lahir dengan bola mata yang berbeda warna. Abu-abu keperakan sebelah kanan seperti layaknya kaum werewolf. Sedangkan kuning keemasan sebelah kiri yang dalam buku mitologi werewolf hanya akan dimiliki oleh 'yang terpilih'. Maka dari itu untuk menghindari hal yang tak diinginkan, kelahiran dan identitasnya disembunyikan dan ia diasingkan semenjak menginjak umur yang kesepuluh.

"Untuk apa Anda memanggil saya ke sini?"

"Dean! Hilangkan sifat kakumu itu. Apa kamu tak rindu dengan ayah heum?", ucap James pada anaknya.

Dean hanya datar seperti biasa. James menghela napas melihat anaknya yang semakin dingin.

"Baiklah, baiklah. Ayah menyerah", ucap ayah Dean sambil mengangkat kedua telapak tangannya ke atas.

Mereka lalu duduk di sofa dan mulai membahas masalah yang menyebabkan Dean bisa sampai di sini.

"Ayah tahu kamu tidak akan membuat suatu masalah tanpa suatu alasan yang kuat. Apa kamu berkelahi dengan calon penerus Klan Diamond King dengan alasan seperti tiga tahun yang lalu? Harley dan pocky(?) Ayah tahu itu sesuatu yang sangat fatal bagimu. Tapi Klan Diamond King berusaha untuk menjatuhkan klan kita kembali dengan membuat pertandingan resmi antara dirimu dan dia. Pertandingan ini tidak bisa dihindari karena ini menyangkut reputasi kedua klan. Jadi ayah harap kamu siap. Ini mungkin bisa menjadi kesempatan ayah untuk memperkenalkanmu kepada dunia jika kamu bisa menang. Tapi ayah tak menuntutmu untuk menang, ayah hanya berharap kamu tidak banyak terluka"

Dean sangat memahami posisinya sekarang. Ini bisa menguntungkan, namun jika ia tak bisa menang dari Sean, ini akan lebih sulit lagi bagi dirinya.

"Aku mengerti. Karena ini resmi, dimana dan kapan pertandingan ini akan dilaksanakan?"

"Cinnamon Lake, tepat sepuluh hari dari sekarang"

SOMETHING (UN)NORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang