🎶 pesan terakhir

529 115 13
                                    

kayaknya minggu ini tamat yaa, ini chapter nya udah mau habisss 😢😢

"kamu bisa dibilangin ngga sih?! ayah denger katanya kamu futsal lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu bisa dibilangin ngga sih?! ayah denger katanya kamu futsal lagi."

riki menghela nafas, "aku udah keseringan bolos futsal, yah. kalau timnya kurang orang, kasihan yang lain dong."

"futsal terus diotaknya. kalau kamu ngedrop, futsal ngga ngebantu kamu sama sekali! kalau kamu kenapa-napa--"

"emangnya ayah peduli kalau aku kenapa-napa? bukannya lebih bagus, beban ayah hilang satu?"

"riki!"

"udahlah, yah. daripada bikin aku makin pusing, mendingan ayah ngga usah sok peduli sama aku."

riki menyumpal kedua telinganya dengan airpods lalu segera meninggalkan rumah, tidak peduli dengan seruan ayahnya yang memarahi ucapan tidak sopannya tadi.

alasan utama riki sering bolos futsal adalah larangan ayahnya karena kondisi tubuhnya yang sangat tidak stabil akhir-akhir ini. namun, tak ada yang mengetahuinya, termasuk jungwon sekalipun.

● 🎶 🎶 🎶 ●


riki selalu tidur di kelas, tak peduli seberapa sering guru menegurnya dan memintanya untuk cuci muka.

kalau daniella bilang dia sering liat riki lewat di depan kelasnya, itu riki lagi bergegas untuk cuci muka dan menenangkan dirinya.

siang ini, riki tidak berniat untuk ke kantin. dia hanya minum air dan menoleh ke luar jendela.

langit hari ini tidak secerah biasanya.

"idih tumben diem-- lah lo sakit, nyet?? pucet amat."

jungwon menghampiri riki. yang diajak bicara menoleh sekilas, "emangnya gue pernah keliatan sehat?"

ucapan sarkas itu membuat jungwon kebingungan. lantas apa lagi yang merasuki riki? kok tumben berubah drastis.

"lo kalau sakit ke uks aja atau pulang deh rik." ujar jihan yang kebetulan ada di sana.

iya, jihan bareng jungwon mulu sekarang. tapi tolong di garis bawahi kalau mereka itu belom jadian alias masih HTS tapi udah deket banget.

"gue gapapa." jawab riki pelan.

"gapapa, gapapa. sulit dimengerti lu kayak cewek lagi ngambek." celetuk jungwon.

"dah, sana lo berdua, gue mau tidur." riki mengibaskan tangannya ke jungwon dan jihan dengan tujuan mengusir.

jihan menghela nafas lalu pergi dari sana.

sedangkan jungwon masih dengan ekspresi julidnya, "tidur mulu. ngga bangun lagi, tau rasa lo."

"iya, won, jangan kangen ya ntar."

"BANGSAT JANGAN DISERIUSIN GITU DONG. gini-gini gue kawan lo."

"makasih udah mau jadi temen gue ya, won."

"ANJINGGGG."

riki ketawa ngeliat jungwon jadi takut denger dia ngomong gitu. jungwon langsung tepuk bahu riki dan berulang kali nanyain riki mau makan apa.

emang sohib banget deh nih berdua.

speaker kelas berbunyi, artinya songfess kembali dibacakan.

"judul lagunya pesan terakhir dari lyodra. lagu ini untuk riki 11-MIPA-2, halo riki, maaf dan terima kasih ya. i don't understand what you mean, tapi gue bakal selalu ada disini kapanpun lo butuh. dengerin ya lagunya, ini songfess terakhir dari gue untuk lo."

tiba-tiba riki beranjak dari kursinya. semua orang melihatnya bingung, ditambah wajahnya yang pucat pasi itu menimbulkan banyak tanda tanya.

riki menuju kelas 11-MIPA-3 dan berdiri di depan meja daniella.

kaget. semuanya kageeettttt. kayak, DILUAR NALAR BANGET LU RIKI

"k-kenapa...?"

"gue mau lo."

daniella mengerjapkan matanya, "hah???"

riki menggenggam tangan daniella, lalu menarik gadis itu ke dalam dekapannya.

"dan, gue mau lo. setidaknya gue mau ngerasain kasih sayang yang tulus sebelum semuanya terjadi."

- songfess -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- songfess -

songfess, ni-ki ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang