ngga ada yang bisa nebak jalan pikiran riki. semua dia lakuin sesuai dengan akal sehatnya yang 'kebetulan' muncul saat itu juga.
buktinya kayak sekarang, siapa sangka riki menarik tangan daniella dan membawa gadis itu ke tepi lapangan?
daniella ngga ngerti.
"lo sering nonton gue futsal di sini ya?" tanya riki tiba-tiba.
sontak daniella terkejut, namun sebisa mungkin dia tetap menunjukkan ekspresi tenang.
"iya..."
"emang gue semenarik itu ya di mata lo? padahal kalo kata yang lain mah ngeliat muka gue aja bawaannya mau nabok."
daniella terkekeh kecil lalu menatap riki, "iya rik, lo menarik semua atensi gue, makanya itu meskipun panas-panasan pun gue tetep sering nontonin lo dari sana."
"gue juga kok."
tuh, aneh. apa coba maksudnya si riki. apanya yang 'juga'?
riki senyum, "gue juga pernah liatin lo dari sini."
"HAH????"
riki mendelik kaget. daniella juga ngga sadar kalau dia reflek teriak.
melihat ekspresi daniella, riki ketawa.
"dan, gue tuh lemah liat yang lucu-lucu. jadi tolong deh jangan lucu begini." ujar riki santai.
daniella yang ngga santai dengernya.
"lo liatin gue? kapan? dan ngapain???" tanya daniella.
"lo join ekskul vokal kan? lo pernah nyanyi sambil gitaran waktu pensi awal tahun."
"i-iya... bener..."
riki senyum lagi, "saat itu gue kagum, lo keren banget. suara lo juga enak didenger dan ngga ada yang miss sama sekali."
"daniella, dunia tuh penuh kejutan ya? orang yang gue kagumi malah suka sama gue, tapi gue ngga sadar selama ini."
daniella menunduk dan tersipu malu. padahal dalam hatinya lagi teriak COY GUE DIPUJI SAMA GEBETAN GUE SENDIRI!!!
riki dan daniella terdiam untuk beberapa saat. menikmati angin yang menerpa wajah mereka, sekaligus memandang kumpulan awan indah di langit.
riki bangga pada dirinya sendiri karena berhasil menemukan pengirim songfess-nya.
sedangkan daniella bingung mau bereaksi apa. dia masih suka riki, suka banget malah iya. tapi dia sadar kalau hidup tuh ngga seindah drama korea atau film-film romansa yang biasa dia tonton. masa iya riki suka balik sama dia? kayaknya agak mus--
"dan, kalau gue ngga bisa terima lo gimana?"
KAN.
BARU JUGA DIPIKIRIN.
"g-gimana, rik?"
"lo suka sama gue, kan? tapi kalau gue ngga bisa terima pernyataan suka lo gimana?"
"oh gapapa."
"lah pasrah amat."
dasar riki gak jelas.
"cinta sepihak itu hal biasa. gue ngga bisa maksa perasaan lo. setidaknya gue cuma pengen lo tau kalau gue suka sama lo, riki." ujar daniella dengan air mata yang entah kapan sudah mulai menggumpal di kelopak matanya.
"bukan masalah itu, dan. gue takut lo tersiksa kalau sama gue."
"intinya lo takut ngga bisa mencoba untuk suka sama gue, kan?"
"daniella, gue minta maaf."
air mata daniella mengalir, lalu dia segera meninggalkan riki. daniella tidak ingin terlihat lemah, tapi dia tidak bisa berbohong kalau perasaannya terluka.
daniella yakin hal ini pasti terjadi. sekuat apapun dia mempersiapkannya, tetap saja air mata yang harus terjatuh.
sedangkan riki tengah mengacak rambutnya frustasi. dia tidak ingin menyakiti siapapun, tapi dia juga tidak bisa menerima daniella karena takut gadis itu tersiksa apabila hari itu tiba.
riki menghela nafas panjang, lalu kembali menelan pil obat dari saku celananya.
"harusnya lo jangan suka sama gue, dan, gue banyak kurangnya..."
- songfess -
ada apa ini gaisss :(
KAMU SEDANG MEMBACA
songfess, ni-ki ✓
Fiksi PenggemarRiki pernah bilang, program "songfess" yang diadakan oleh OSIS ini tidak menarik. Namun siapa sangka, dia menerima banyak sekali lagu jatuh cinta dari seseorang. nishimura riki from enhypen written by hoonestvee, 2022. ✰