14. Eren Yeager x Reader

81 7 0
                                    

Linimasa Berperistiwa

Karakter: Eren Yeager

Anime: Attack On Titan

From: kaibbxrry

From: kaibbxrry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tak pernah terfikir di benak Kärlone Roveu Adler tuk berhasil melakukan komunikasi yang presentase kemungkinannya menyentuh batas ketidakmungkinan. Bahkan manusia dengan kejeniusan pun akan berkata Karl sedang menghayal. Tetapi Karl berani bersumpah ia tidak berkhayal.

Semuanya berawal dari ruang kerja mendiang kakeknya. Beliau adalah seorang profesor tinggi yang mengajar di Universitas Burgvilliea, universitas tua yang sudah berdiri sejak perang Paradis ribuan tahun yang lalu.

Mendiang kakek Karl adalah orang yang relatif aneh. Kendati membeli rumah baru dan membuat ruang kerja dengan cahaya matahari yang cukup, beliau lebih memilih tinggal di rumah besar nan tua yang sudah ditinggali keluarga inti Adler sejak dulu dengan ruang kerja tua bekas pendahulu Adler yang terlertak di bawah tanah. Karl sempat tidak mengerti.

Sekarang, keluarga inti Karl harus pindah ke rumah kakeknya untuk memenuhi peraturan Adler. Sebenarnya Karl tidak punya masalah dengan itu, hanya saja menurut Karl tidak ada alasan yang lebih kuat sehingga mengharuskan mereka untuk pindah ke rumah tua itu.

Sedangkan Karl sendiri adalah seorang gadis muda berusia sembilan belas tahun, seorang siswi dari Akademi Marleyan Pusat yang mempelajari ilmu arkeologi. Perawakannya biasa saja, berparas gadis biasa dengan kacamata berlensa cukup tebal. Ia kerap dipanggil Karl si Gadis Sihir karena bentuk rambutnya yang keriting mengembang seperti salah satu karakter di sebuah drama sihir teater.

Rasa penasaran Karl sepenuhnya memandu dirinya untuk pergi ke ruang bawah tanah —ruang kerja mendiang kakeknya— selepas makan malam. Ayahnya sempat mengatakan bahwa ruangan itu bisa Karl gunakan untuk belajar, banyak sekali buku buku yang relevan dengan jurusan studi Karl katanya.

Berbeda jauh dari kamarnya, walau pintu kayunya berderit, ruangan itu sangat bersih. Ruangan ini relatif luas, didominasi oleh rak-rak besar berisi buku-buku berwarna warni. Katanya salinan tesis buyut-buyut Karl disimpan disini. Karl tau mereka keluarga terpandang, tapi ayolah! Apakah mempunyai perpustakaan pribadi seluas ini adalah hal yang lumrah?!

Karl terlalu takut, ia kembali naik ke permukaan.

Keesokan harinya Karl kembali lagi. Ia memulai ekspedisinya. Selain rak-rak besar, ada beberapa lemari kayu yang menyimpan barang-barang yang tak Karl ketahui apa kegunaannya. Di pusat ruangan, ada sebuah sofa panjang lengkap dengan meja dan sofa-sofa pendamping. Dibawahnya ada sebuah karpet bermotif mewah. Sebuah tanaman hijau menghiasi kanan kirinya.

Yang menjadi fokus utama di tempat ini adalah sebuah alat aneh yang tak pernah ia temui sebelumnya. Dari luar terlihat seperti kotak besi yang menempel pada dinding di antara rak tanaman kaktus. Di kotak tersebut terlihat seperti sebuah telepon model klasik, mungkin ada tepat setelah pertamakali dibangunnya menara listrik. Juga ada seperti mesin ketik dibawahnya. Tersedia kursi kayu dengan busa di sana.

Buku || Nefelibata FATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang