┌──── " 💭 „
└➤ Buku || Nefelibata FA 。✑ ─────┐
❝Mendifinisikan seseorang yang berkelana dalam garis mimpi, tetapi menyadari realita dari bayang ilusi. Karena, ia tahu, jika mimpi itu indah laksana bait melodi.❞
Rangkaian kisah singkat yang ditulis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ahh (Name).”
•••
Hembusan angin menerpa surai merah muda sang laki-laki yang kini tengah tersenyum dengan noda darah di pipinya
"Hentikan."
Akashi Haruchiyo atau yang biasa dikenal Sanzu Haruchiyo menatap laki-laki yang memiliki surai pirang, Haruchiyo mengangguk dan sedikit menjauh untuk memberi ruang padanya
"Kau boleh pergi." Ucap Mikey, Sang ketua pada Haruchiyo "Aku ada urusan dengan mereka."
"Baik." Sebelum Haruchiyo pergi dia sempat menatap tajam dua orang yang baru saja dia hajar
Mikey melirik Haruchiyo melalui ekor matanya "Kenapa masih disini?"
"Maafkan aku." Setelah meminta maaf, Haruchiyo berjalan menjauhi gang sempit itu
Saat keluar dari dalam gang dia tersenyum saat melihat sebuah kafe di sebrang jalan dengan maskot Burung hantu berkacamata, namun bukan itu yang membuat dia tersenyum tapi seorang gadis yang tengah duduk sendirian di dalam kafe sambil membaca buku dan meminum secangkir kopi
Haruchiyo segera berlari menyebrangi jalan dan segera memasuki kafe itu, dia di sambut ramah oleh pelayan namun beberapa orang sempat bergidik ngeri saat melihat penampilan Haruchiyo
Seorang pelayan yang berada hadapan Haruchiyo ingin menyapa dan bertanya namun langsung di potong oleh Haruchiyo
"Dimana gadis yang duduk di sana tadi?" Tanya Haruchiyo sambil menunjuk tempat duduk yang berada di sudut ruangan
"O-ohh tadi dia ke toilet." Jawab pelayan itu
Haruchiyo berjalan meninggalkan pelayan itu dan langsung duduk di kursi tempat gadis yang dia lihat tadi
Tak berselang lama, Haruchiyo melihat sang gadis tengah berjalan sambil menepuk-nepuk ujung lengan bajunya
"(Nameeee)!"
Merasa dipanggil gadis bernama (Full Name) menoleh dan melihat Haruchiyo melambaikan tangannya pelan sambil tersenyum
"Haru? Ehh? Muka mu kenapa? Kenapa bajumu banyak bercak darahnya? Kau ngapain?! Ada yang luka?!"
Haruchiyo tersenyum senang saat (Name) berlari dan menangkup kedua pipinya sambil melihat seluruh penampilannya
"Tadi aku di serang sama dua orang." Jawab Haruchiyo santai
