┌──── " 💭 „
└➤ Buku || Nefelibata FA 。✑ ─────┐
❝Mendifinisikan seseorang yang berkelana dalam garis mimpi, tetapi menyadari realita dari bayang ilusi. Karena, ia tahu, jika mimpi itu indah laksana bait melodi.❞
Rangkaian kisah singkat yang ditulis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf ya, aku tidak bisa menyelamatkan kalian berdua."
•••
━━━━━━━━━━━━━━━
Seorang pria terlihat bersandar di sebuah nisan makam. Matanya terpejam seolah menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Lelaki itu tersenyum tipis sebelum akhirnya digantikan dengan ekspresi datar.
Dia menikmati suasana tenang di pemakaman saat siang hari, tanpa menyadari kalau salah satu bawahannya tengah mencari dirinya.
"Dazai-san, anda dimana? Kunikida-san mengoceh terus sampai kepalaku pusing mendengarnya."
Remaja laki-laki berambut abu-abu mengedarkan pandangannya kesana kemari mencari orang yang dicari. Rasanya punggungnya pegal setiap kali berjalan.
Dari kejauhan, tampak siluet pria yang memakai trench coat tengah bersandar pada nisan seseorang. Apa itu Dazai-san?
Remaja itu memutuskan untuk mengeceknya langsung. Saat hampir sampai, sosok itu semakin jelas. Dia adalah Dazai Osamu.
"Dazai-san."
Dazai membuka matanya, ia menoleh ke belakang ketika mendengar seseorang memanggil. "Ternyata itu kau, Atsushi-kun."
"Yah, anda dicari oleh Presdir dan yang lain."
Dazai menghembuskan napas, lalu perlahan bangkit dari posisinya. "Aku tengah melayat ke makam salah satu temanku."
Teman, ya. Atsushi hanya memandang Dazai dalam diam. Sebelum masuk Agensi, dia hidup di panti asuhan. Tapi karena dia dikurung, ia sama sekali tidak memiliki teman. Jadi dirinya tak memberikan reaksi apapun sebagai tanggapan.
"Omong-omong Atsushi-kun, apakah kamu mau mengikutiku?"
Dazai-san benar-benar tidak mendengarkanku. Atsushi diam sejenak, lalu menjawab dengan suara tidak yakin.
"Boleh saja, tapi jangan berlama-lama Dazai-san. Saya tidak ingin mendengar omelan dari Kunikida-san."
Dazai terkekeh, "Tenang saja, ini tidak akan memakan waktu satu jam. Kecuali jika aku menceritakan beberapa hal."
"Hah..."
"Ayo." Atsushi berjalan beriringan dengan Dazai, baru kali ini dia melihat Dazai tidak mengatakan apapun. Dia terlihat pendiam sekali.
