ILY
Karakter: Mayoi Ayase
Anime: Ensemble stars!
From: Mellifluous_Kanami
"Kembang kol ini ku persembahkan untukmu (Name) sebagai lambang cintaku padamu."
•••
Gemuruh musik bergema di sepinya malam. Lautan manusia semakin tak terkendali. Beberapa orang menjulurkan tangannya ke atas berharap bisa menyentuh salah seorang di sana. Konser amal yang diadakan sekitar daerah Tokyo menarik banyak perhatian, terlebih kaum hawa.Masing-masing idol grup menampilkan lagu dengan ciri khas setiap anggotanya. "HIRO AMAGI,AIRA SHIRATORI, MAYOI AYASE,TATSUMI KAZEHAYA! ALKOLOID!"
Teriakkan demi teriakkan bersahutan, tak mempedulikan malam yang semakin larut. Lampu sorot Menampilkan cahaya warna-warni yang indah, membuat kesan menawan kepada para penyumbang suara di konser amal ini.
"(Name) tolong perhatikan mereka, jika ada kesalahan segera beri kode kepadaku ataupun staf yang lain"
"Tentu senior saya akan melakukan yang terbaik"
"Kalau begitu aku pergi dulu!" Wanita berpangkat manager tersebut berlari kecil, meninggalkan tanggung jawab kepada (Name). "Aku mengandalkan dirimu (Name)!" Teriaknya pelan dari jauh.
Suara percikan listrik terdengar jelas di telinga (Name). Sebuah lampu sorot kehilangan keseimbangan dan akan jatuh menimpa salah satu dari mereka disana. 'Beri kode atau tidak, lampunya mau jatuh... terlambat'
'BRAK'
Darah segar bertumpah ruah disana. Bau amis dan teriakan para penonton semakin membuat suasana mencekam. Wanita berpangkat manager berteriak meminta siapa puna agar tenang dan segera memanggil ambulans kemari. Sang korban terus meringis kesakitan. Serpihan lampu menusuk kakinya dalam. "DIMANA AMBULANSNYA!"
..
.
3 tahun berlalu, insiden tersebut telah lama ia lupakan. Menyisakan kesengsaraan terhadapnya. Pendidikannya tak terselesaikan, hutang yang melilit, pekerjaan dengan gaji di bawah rata-rata, apartemen bekas yang terbengkalai sebagai tempat berteduh dan pulang, tak ada raut penyesalan maupun raut sedih diwajahnya, justru dirinya merasa bersyukur diberi kesehatan hingga saat ini."Apa kabarnya mereka sekarang?" Tanyanya seorang diri.
Kakinya melangkah pergi, menaiki sebuah motor pengantar makanan. Pekerjaan dengan gaji yang tak seberapa tapi cukup untuk memenuhi makannya sehari-hari.
Dirinya tak sekaya dulu namun ia senang dengan keadaanya sekarang, dirinya yang miskin tidak memiliki barang mewah apapun lagi bahkan sekarang yang hanya ia miliki sebatas kasur busa yang rusak berserta selimut bolong usang miliknya. Pernah terbesit didalam benaknya untuk mengemis ditengah jalan namun itu tak akan pernah dia lakukan. Se-susah susah apapun keadaanya pantang mengemislah jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku || Nefelibata FA
Fiksi Penggemar┌──── " 💭 „ └➤ Buku || Nefelibata FA 。✑ ─────┐ ❝Mendifinisikan seseorang yang berkelana dalam garis mimpi, tetapi menyadari realita dari bayang ilusi. Karena, ia tahu, jika mimpi itu indah laksana bait melodi.❞ Rangkaian kisah singkat yang ditulis...