27: Todoroki Shoto x OC

47 5 0
                                    

Ajakan Tak Nyata

Karakter : Todoroki Shoto

Anime : Boku no Hero Academia

From : teresaredapple_75

"jika mimpi membuatku bersama mu, aku rela tidak bangun di dunia nyata"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jika mimpi membuatku bersama mu, aku rela tidak bangun di dunia nyata"

.

..

Sepasang kaki melangkah, lorong sepi itu menggemakan setiap derap langkahnya menelusuri koridor kelas. Ia berangkat lebih awal dari biasanya, ntah dari mana semangatnya itu berasal, menyebabkan dirinya berkeinginan untuk berangkat lebih pagi dari biasanya.
Iris sapphire itu mengamati setiap inci ruangan kelas kosong yang ia lewati sepanjang jalan menuju kelas tujuannya.

Belum ada satupun orang dikelasnya, saat dirinya sampai. Dari banyaknya bangku kosong dikelasnya, ia terpaku pada satu bangku yang selalu ia pandangi ketika ada kesempatan.
Bangku itu terletak di baris terakhir di dekat jendela.

Sebenarnya bukan bangkunya yang selalu ia pandangi. Namun, sesosok manusia yang duduk di bangku itu, Todoroki Shoto. Manusia dingin di kelas ini. Dibalik sifat dinginnya Shoto, ia sangat peduli pada orang orang disekitarnya. Dengan rambut dan iris mata dwiwarna nya, ia mampu membuat Achida Yoshinara ini terkagum kagum.

Kemampuan akademiknya pun tidak usah diragukan lagi, ia sering menduduki peringkat atas olimpiade dari berbagai jenis mata pelajaran sampai dengan tingkat nasional. Definisi manusia sempurna menurut Achida.

"Achi-Chan, sedang apa kau berdiri di ambang pintu?"

Gadis berambut coklat pendek itu menepuk bahu achida, menyadarkannya dari pikiran tentang shoto.

"Engg... Tidak, uraraka-chan. Aku hanya berfikir sejenak dimana tempat duduk ku, " Balasnya terkekeh sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kau ini ada ada saja, setiap hari kau ke kelas ini. Namun, kenapa bisa lupa?"

Achida tersenyum, dan menggerakan kakinya melangkah menuju bangku tempat duduknya yang berada di baris terakhir, sama dengan shoto, hanya saja achida berada di baris terakhir paling sisi kanan dekat jendela, shoto baris akhir sisi kiri dekat jendela.

Digantungnya tas sekolahnya disisi kiri meja, tangannya kirinya menompang kepalanya. Matanya memandang keluar jendela, musim panas kali ini terasa berbeda. Rasanya seperti musim semi, bunga sakura bermekaran dimana mana, membuat setiap kelopaknya berguguran setiap kali angin musim panas mengayunkan desirannya, burung burung berkicauan menyanyikan lagu-lagu alamalam, matahari dengan semangatnya menebarkan cahaya disetiap sela sela langit.

Buku || Nefelibata FATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang