Bagian 7: Jeff & Yudha

75 7 0
                                    

"Jika ini memang karma yang harus kujalani untuk menebus segalanya, maka aku rela disiksa oleh semesta."

🥀

Biru hendak menanyakan pada Jeff perihal sejak kapan teman lamanya itu mengenal istrinya, namun niat tersebut tak terlaksana lantaran Jeff dengan tergesa-gesa turun ke bawah untuk menghampiri Luna.

Dari lantai atas, Biru memerhatikan interaksi keduanya yang memang terlihat begitu akrabㅡentah sejak kapan Biru pun tak tahu. Ia sadar diri jika dirinya memang tidak mengenal Luna dengan baik. Ia hanya mengingat hari kemarin, dimana Jeff dan Yudha menghampirinya di kampus ketika ia sedang bersama dengan Luna.

"Apa sejak hari itu? Atau mungkin jauh sebelum itu? Atau kebetulan yang terjadi kemarin malah mengubah masa depan? Argh! Semua ini memusingkan!" Biru membatin sembari mengacak rambutnya dengan kasar, merasa cemburu melihat istrinya tersenyum pada lelaki lain.

Tak tahan, ia pun bergegas turun dan memberanikan diri untuk berdeham, membuat atensi keduanya langsung tertuju pada Biru yang sudah memasang muka tak enak. Luna menyadari perubahan mimik wajah Biru, dan ia hendak menjelaskan kesalahpahamannya agar suaminya itu tidak marah.

"Loh? Biru? Biru temen kuliah gue dulu?" Jeff membuka suara sambil berdiri dan berhadapan dengan Biru, membuat Luna menutup mulutnya kembali, menunggu waktu yang tepat karena ia pun tak tahu jika Jeff adalah teman Biru.

"Ngapain lo ada di sini?" Sahut Biru dengan nada dingin. Ia melirik sekilas ke arah Luna, namun istrinya itu malah menundukkan kepalanya.

"Oh, gue ketemu klien dulu tadi, terus gak sengaja sekarang malah ketemu crush gue waktu kuliah dulu." Jeff menanggapi pertanyaan Biru dengan enteng. Lelaki berlesung pipi tersebut tersenyum lebar dan hendak memeluk Biru yang sudah lama tak ia temui, namun Biru malah mendorong tubuh Jeff sambil memasang wajah sinis.

"Oh, crush lo? Ada niatan mau lo deketin lagi sekarang? Kalo nyatanya dia udah bersuami, lo mau gimana?" Biru menjawab dengan nada yang masih tetap dingin, dan Jeff hanya mengerutkan dahinya bingung, lalu ia menatap Luna yang sejak tadi memilih untuk terus diam.

"Kamu udah nikah? Kok aku gak diundang?" Ucap Jeff pada Luna dengan nada yang begitu lembut. Mendengar hal tersebut Biru hanya berdecak sebal sambil memalingkan kepalanya ke arah lain, merasa terluka karena ternyata Luna tak jujur pada Jeff jika ia sudah memiliki suami.

Luna mendongakkan kepalanya, lalu ia mengangguk pelan pada Jeff. Gadis itu tiba-tiba saja tak tahu harus berbuat apa. Ia ingin sekali mengatakan jika Biru adalah suaminya, namun lidahnya terasa kelu. Apalagi kini Biru terlihat berubah dingin lagi di matanya, dan ia hanya takut salah bicara. Hal inilah yang sebenarnya menyebabkan ada kesalahpahaman lain karena kurangnya komunikasi dan keterbukaan diantara keduanya.

"Kenapa dari tadi kamu gak ngomong jujur aja, hmm? Aku jadi gak enak karena aku pikir kamu belum bersuami. Kalau begitu aku minta maaf, Luna." Ucap Jeff masih dengan nada lembutnya.

Luna hanya menanggapinya dengan anggukan dan senyuman, tetap tak berniat untuk memberitahukan pada Jeff jika suaminya saat ini bahkan ada di hadapan mereka.

🥀

"Biru, gue seneng banget bisa ketemu lo lagi. Gue pengen banget hubungan pertemanan kita bisa kayak dulu lagi. Gue sama Yudha masih berhubungan baik, kapan-kapan meet up bertiga, mau? Kalo lo tau kerjaan si Yudha sekarang apa, lo pasti bakal ngetawain dia. Gue kangen ngumpul bertiga kayak dulu." Jeff berusaha ramah dan menepuk bahu Biru, teman lamanya yang sudah tak pernah ia temui lagi itu. Namun Biru masih terdiam sambil memandang ke arah Luna, kepalanya sejak tadi terasa begitu pusing tanpa ia tahu apa alasannya.

ANGAN BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang