04. Don't Understand

656 108 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Capek tahu nggak! Salah kalau gue ngerasa nggak adil?" —Vania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Capek tahu nggak! Salah kalau gue ngerasa nggak adil?" Vania.

o0o

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ribut mulu, ribet!" —Gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ribut mulu, ribet!" Gibran.


o0o

Kalau saja bukan karna Esse punch pop favoritnya, Gibran malas sekali untuk repot-repot membuka pintu demi Arsenio seorang.

"Mana?" kata Gibran dengan tangan menadah di depan Arsenio.

Arsenio mengernyit. Ia tahu maksud dari bocah tengik itu, tapi mintanya tidak sekarang juga pikirnya.

"Apaan?" katanya pura-pura tidak tahu.

Gibran berdecak dengan sorot mata malas. "Rokoknya."

"Nanti."

"Nyesel banget gue bukain pintu." sewotnya.

"Besok, Gib."

"Tahu gitu buka pintunya besok aja." protes Gibran.

"Kan gue udah disini waktu ngechat lo tadi. Tapi tiba-tiba lo malah minta gift, ya gue nggak tahu dong. Besok aja ya, janji." jelas Arsen.

Sumpah demi apapun, Arsenio tidak mau ribut dengan bocah itu. Meski sebenarnya selalu begitu di setiap pertemuan, tapi untuk saat ini, Moodnya sedang tidak ingin.

o0o

"Van?"

Setelah sekitar 10 menit lamanya berada di ruang tamu, Vania masih enggan untuk membuka suaranya. Meskipun Arsenio terus menjelas dan membenarkan bahwa gadis itu salah dalam mengartikan sikapnya selama ini, namun Vania tetap tidak mau peduli.

Toh, dia memang telah merasa tidak di adilkan. Arsenio lebih mengutamakan Aca dibanding dirinya yang notabene sebagai pacar.

"Udah?" tanya Vania dengan sinisnya.

Laki-laki itu hanya diam memandangi dengan sorot mata redup.

"Pulang deh, aku mau tidur." titahnya.

"Sebentar, Yang."

"Mau ngapain lagi?"

Melihat sorot mata tajam perempuan itu, Arsenio tidak mampu untuk berkata lagi.


o0o

"Gue takut, Gib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue takut, Gib." Arsen.

"Ya mau gimana?" Gibran.


o0o

Kamu nggak akan paham, karna kamu nggak pernah ngerasain ada di posisi aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu nggak akan paham, karna kamu nggak pernah ngerasain ada di posisi aku.

Vania.





_____________

B o y f r i e n d • 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B o y f r i e n d • 3

2022, queensky19

Boyfriend • 3 [] Lee Jeno [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang