"Kayak yakin banget kalau cuma setengah jam. Mana sok pake janji segala lagi!" —Vania.
o0o
"Oh ini ya setengah jam?! Tadi aja sok janji-janji!" —Vania.
"Hadeh sekarang udah nggak bisa lama lagi kalau mau nongkrong begini. Repot dah di whatsapp teros! Perkara Jakarta-Bogor cuma 2 jam doang, pake di bilang sampe subuh segala. Terlalu melebih-lebihkan banget Ibunya Arvan ini." —Arsen.
o0o"Nanti mampir ke resto dulu ya." kata Arsen sembari meletakkan koper dalam bagasi mobil.
Vania yang baru saja ingin naik ke dalam mobil, mendadak tidak jadi. Kini ia beralih menghampiri Arsenio dengan Arvan yang masih dalam gendongan.
"Mau ngapain? Bukannya jadwal kamu kesana, selasa kemarin? Ngapain mau kesana lagi? Ada keperluan apa?" tanya Vania beruntun. Sebab ia kurang suka kalau Arsen terlalu sering berkunjung ke resto.
Kenapa Vania kurang suka jika Arsen berkunjung kesana? Itu sebab karna ada salah satu karyawan mereka yang menyukai Arsenio.
Akan ada saja tingkah wanita itu jika Arsenio berkunjung ke resto. Mulai dari membuatkan segelas kopi susu hangat, lalu berujung menyajikan makanan kesukaan si laki-laki. Dan tahu-tahu sudah duduk di sebelah Arsenio— bertanya hal-hal tidak penting.
Alih-alih menjawab, laki-laki itu malah terkekeh melihat wajah istrinya yang mulai cemberut. Arsen tahu, Vania tidak suka dengan hal itu. Tapi baginya mau secantik apapun wanita diluaran sana, tetap Vania pemenangnya.
"Ada yang lucu emang?" sewot Vania.
Arsenio gemas, ia mencium pipi Vania berkali-kali. Sementara Arvan si dede bayi, hanya bisa melongo saja melihat kelakuan kedua orang tuanya itu. Arvan tidak tahu menahu soal apa yang dilakukan Ibu dan Ayahnya.
"Serius deh mau ngapain sih?" kesal Vania. Terlebih lagi Arsenio sudah mengusal habis wajahnya.
Dengan senyum lebar yang matanya juga ikutan tersenyum, Arsen menjawab santai, "Mau ketemu Gina."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend • 3 [] Lee Jeno [✓]
Fanfiction"Kamu mau bunuh diri ya? Kamu sadar nggak kelakuan kamu tuh udah kelewat batas, Arsen!" END ©Queensky19, 2022 ⚠️⚠️ Don't plagiarize my story! Think with your own ideas. Bijaklah dalam membuat karya sendiri.