07. Tawa Mada

559 89 0
                                    


.
.
.
.
.
Mada tidak pernah merasa semarah ini saat mengetahui jika kepala keluarga Mallory berani menemui Bara, yang sudah sangat jelas berada di lingkungan Roderick. Mada sudah meminta salinan cctv taman rumah sakit dan akan dia lihat di rumah, dia butuh saran Sandy saat ini, mungkin ayah dan papa nya bisa sedikit membantu.

Mada melangkah masuk kedalam rumah dengan wajah dingin, sama sekali tidak ada ekspresi di wajahnya.

"Mama kenapa menangis?" Mada berubah panik saat melihat sang mama menangis di ruang keluarga.

"Mada." Mada segera menghampiri Milia dan bersimpuh di hadapan istri dari adik ayah nya itu.

"Ada apa? Kenapa mama nangis?" Milia menatap lekat pada Mada yang tengah menghapus air mata di pipi Milia.

"Sangga..." Mada mengernyit, seingatnya tunangan bungsu keluarganya tadi pagi masih baik-baik saja.

"Ada apa dengan Sangga?" Mada bingung saat Milia tidak menjawab, netra nya bergulir dan menemukan Sandy tengah berdiri di bawah tangga.

"Sangga, mutusin pertunangannya sama Jordy bang." Mada terkejut, tapi sebenarnya dia sudah sedikit menebak apa yang membuat kedua nya bertengkar.

"Alasannya?" Sandy berjalan mendekati Mada dan sang mama.

"Jordy melarang Sangga menemui kak Bara." Mada menghela nafas panjang saat mendengar hal itu.

"Lalu di mana Jordy sekarang?" Sandy menatap ke lantai dua.

"Di kamar nya, bunda sedang mencoba berbicara dan membujuk Jordy agar minta maaf pada Sangga." Mada memutuskan berdiri dan akan pergi ke lantai dua.

"Bang Mada, sebenar nya apa hubungan Sangga dengan kak Bara? Kenapa Sangga sangat marah saat Jordy melarang nya?" Mada menatap lekat pada Sandy.

"Jika ingin tahu, lebih baik tanyakan pada Kevin. Kevin mungkin akan memberitahu semua nya lebih jelas." Sandy mengangguk.

"Jangan minta Kevin kesini sekarang San, kemungkinan saat ini Sangga ada bersama Kevin. Biarkan Sangga tenang dulu." Sandy kembali mengangguk, namun segera menatap Mada saat mengingat sesuatu.

"Kalau Kevin ada bersama Sangga, lalu kak Bara dengan siapa? Aku dengar dari Sangga jika kepala keluarga Mallory datang menemui kak Bara hari ini?" Mada mengangguk.

"Ada Yudha yang menjaga nya, lagi pula Irgi dengan senang hati memutuskan menginap di ruang rawat Bara." Sandy mengernyit bingung mendengar ucapan Mada.

"Bang Irgi suka Yudha ya?"
.
.
.
.
.
Ruang rawat Bara yang biasanya sepi kini terlihat ramai, tentu saja karena biasanya hanya akan ada Bara dan Yudha, namun malam ini ada Kevin dan Sangga, jangan lupakan Irgi yang bergabung disana dengan alasan memantau keadaan Bara.

"Sangga." Sangga yang sebelumnya hanya diam langsung beranjak dan mendekati Bara.

"Kenapa kak Bara belum tidur?" Bara menggeleng dan membalas genggaman tangan Sangga.

"Jangan marah terlalu lama, kasihan hati kamu." Sangga terdiam mendengar ucapan Bara, begitu pula tiga orang lain nya.

"Hati ku baik-baik aja kok kak, kakak gak perlu khawatir. Hati ku justru gak baik-baik aja kalau dia tetap ngelarang aku ketemu kakak." Kevin yang mendengar nada suara Sanggara segera mendekati keduanya.

"Kak Bara tenang aja, Sangga pasti gak akan marah lama-lama." Kevin menatap tajam pada Sangga, dan itu membuat Sangga sadar jika dia membuat Bara kepikiran.

"Dokter Irgi, kapan kak Bara boleh pulang?" Irgi yang sedari tadi mengamati ketiganya bersama Yudha akhirnya tersenyum.

"Bara mau pulang kapan?"

Eternal sunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang