TLM PART 3

1.1K 71 6
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Haii haii haii
Di part sebelumnya pasti ngegantung banget yaaa

Maafin author ya sukanya gantungin cerita hehehe tapi bukan gantungin perasan loh yaa
Ahahahaa candaa

Oh iya author cuman mau ingetin aja buat tandain typo

Happy reading

🌹🌹🌹


"Namanya adalah------- Anisa Maharani dam" kata seseorang tersebut dengan riang.

"Anisa Maharani?? Kok kayak kenal ya sama nama itu??" Gus Adam tampak berpikir setelah mendengar nama perempuan yang akan di ajak ta'aruf oleh seseorang di sampingnya ini.

Seseorang itu menghela napas panjang sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Iya kamu pasti kenal dam sama dia. Dia tuh sahabat nya Fatimah, seseorang yang kamu kagumi selama ini" kata seseorang itu serius untuk meyakinkan temannya ini.

"Ohh iya, dia anak fakultas kedokteran itu kan, Zain?? tanya Gus Adam pada Zain. Yap seseorang yang lagi bersama Gus Adam adalah Zain yang tak lain sahabatnya sendiri.

"Iya benar dia anak fakultas kedokteran. Aku sudah lama sekali ingin segera mengajak dia untuk berta'aruf tapi aku kurang yakin sama keputusan ku. Akhirnya aku mencoba untuk mendekatkan diri dulu sama Allah untuk minta petunjuknya. Setelah aku mendapatkan jawabannya baru aku siap untuk mengajak dia ta'aruf" jelas Zain dengan raut wajah senang.

Gus Adam tersenyum penuh arti pada sahabatnya ini. Memang dari dulu sosok sahabatnya ini selalu bersikap dewasa saat akan mengambil sebuah keputusan. Setiap dia akan mengambil keputusan, pasti harus ada campur tangan Allah terlebih dahulu baru dia bisa menyimpulkan keputusan nya itu.

Cukup lama mereka berbincang-bincang sambil berjalan menuju ndalem, akhirnya mereka berdua pun sampai juga di depan ndalem. Gus Adam pun mengajak Zain untuk masuk bertemu dengan umma dan abbahnya.

"Ayo masuk Zain,sepertinya umma sama abbah ada di dalam" kata Gus Adam seraya melepas sandal nya dan menawari Zain untuk masuk.

"Oh iya iya dam"

"Assalamu'alaikum" salam keduanya sambil masuk menuju ruang tamu ndalem.

"Wa'alaikumussalam, sebentar" jawab seorang perempuan paruh baya yang datang dari dapur. Dia adalah umma Rohimah. Beliau habis saja memasak untuk keluarga ndalem. Beliau segera menghampiri putra nya di ruang tamu.

"Loh nak sudah selesai ya bantu bersih-bersih nya??" tanya umma Rohimah pada Gus Adam.

"Belum selesai umma,tadi Adam tinggal dulu soalnya Zain main kesini dan berniat untuk bertemu umma dan abbah" sahut Gus Adam sambil menunjuk Zain yang duduk bersebelahan dengannya.

"Ohh nak Zain, apa kabar nak??" sapa umma Rohimah sambil mengatupkan kedua tangan nya di depan dada.

"Alhamdulillah baik umma, kabar umma dan abbah sendiri bagaimana??" tanya balik Zain pada umma Rohimah yang juga mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

Takdir Lauhul Mahfudzku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang