Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallo guys,kita jumpa lagi👋
Bagaimana dengan part sebelumnya?
Apakah kalian merasa di gantung macam perasaan kalian? Mwehehe maafOkey,kita langsung lanjut aja yah
Jangan lupa tandai typo
Vote komen nya juga harus naikCuss langsung aja yah
Happy reading
🌹🌹🌹
"Sayang,jangan marah dong,maafin kakak deh yah." Ujar Gus Adam masih berusaha membujuk istrinya.
Fatimah masih saja merajuk,bahkan mukanya pun sudah di tekuk. Gus Adam yang melihat itupun semakin merasa bersalah.
"Sayang..."
"Istrinya Adam...."
"Rara nya rizqy...."
"Fatimah nya Adam...."
"Sayang,pliss jangan marah lagiii," Gus Adam duduk tepat di depan istrinya sambil menangkupkan tangan dan wajahnya pun sudah seperti anak kecil.
Fatimah yang melihat itupun,tak kuasa menahan tawanya. Namun,ia menjaga image nya dan tetap kukuh memasang wajah kesal dan merajuknya.
"Hiks,sayanggg....." Rengek Gus Adam sambil menangis. Oh tidak,Fatimah semakin gemas dengan tingkah suaminya.
"Utututuuu Masya Allah gemes banget deh suaminya Rara," ucap Fatimah dengan menarik kedua pipi suaminya.
"Sayang ihhh,masa dari tadi marah terus sama aku,aku minta maaf ga mau di maafin,kan aku jadi merasa bersalah sama kamu,hiks..." Racau Gus Adam bak anak kecil yang merengek minta mainan pada ibunya.
"Iya iya,udah enggak ini loh kak." Katanya. Ia pun segera mengusap pelan kedua mata suaminya itu yang sembab.
"Yaudah gih bangun,kita langsung turun yang lain juga udah nungguin tuh," titah Fatimah. Gus Adam berdiri dan menggandeng tangan istrinya.
Sesampainya di anakan tangga terakhir,ternyata masih ramai tamu yang datang. Sedangkan kedua pasutri baru itu justru mengabaikan yang datang karena mereka akan menyambutnya kembali nanti malam.
Malam nanti berbagai acara akan di gelar di panggung sana. Acara tersebut telah di persiapkan jauh-jauh oleh mereka dan tentunya atas suruhan dari Abah Anshori.
"Eh aduh,pengantin baru gandengan tangan terus yah. Takut istrinya kabur kah?" Tanya Abi sengaja menggoda keduanya.
Sedangkan Fatimah dan Gus Adam,mereka hanya tersenyum malu. Bahkan,sampai Fatimah menundukkan kepalanya mendengar candaan abinya.
"Iya Abi,takut banget ini mah kalau Fatimah kabur dari Adam,secara kan Fatimah hanya milik ada seorang," ucapnya membuat Fatimah menoleh.
Apa-apaan ini suaminya. Bisa-bisanya bicara seperti itu padahal Fatimah sudah merasa sangat kelaparan sekali,namun di suguhi perkataan absurd dari suaminya itu. Sungguh,Fatimah rasanya ingin sekali membekap mulut suaminya itu. Ia merasa sangat kesal bukan main.

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku [END]
Romance" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...