TLM PART 37

382 24 14
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jumpa lagi dengan bunvi👋
Maaf baru nongol hehe

Oke, kita lanjutkan yah
Jangan lupa follow akun dibawah ini👇
Instagram: @wp_ndaavi
                 @fatimatussaidah_
                 @muhammadadam_fahriz

Tiktok: @wattpadbyndaavi

Cuss langsung baca aja





Happy reading

🌹🌹🌹


*****





Pagi hari yang cerah, secerah wajah kedua pasangan suami istri yang kini sedang sibuk dengan aktivitas nya masing-masing. Keduanya kini sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja setelah berlibur panjang untuk bulan madu.

Fatimah kini sudah menjadi seorang dokter di rumah sakit ternama yaitu Rumah Sakit Citra Medika. Gus Adam tak mempermasalahkan pekerjaan istrinya, karena itu juga cita-cita yang selama ini diimpikan oleh Fatimah sendiri.

Sebagai seorang suami, Gus Adam mendukung penuh segala impian istrinya, asalkan itu bermanfaat. Menjadi dokter juga pekerjaan yang mulia, karena dokter berusaha sekuat tenaga demi kesembuhan pasiennya. Maka dari itu, Gus Adam sangatlah mendukung penuh pekerjaan istrinya ini, terlebih itu semua adalah keinginannya selama ini.

"Sayang, udah belum?" tanya Gus Adam yang tengah menunggu istrinya untuk berangkat bersama.

Kebetulan sekali jalan menuju rumah sakit Fatimah dengan kantor Gus Adam itu satu jalur. Jadi memudahkan untuk Gus Adam mengantar jemput istrinya.

"Iya, Mas. Ini juga sebentar lagi siap kok, tinggal pakai cadar aja," balas Fatimah.

5 menit kemudian, keduanya pun sudah bersiap untuk pergi bekerja. Semenjak mereka akan merencanakan bulan madu, keduanya pun mulai pindah ke rumah nya sendiri yang dulu sempat di beli oleh Gus Adam. Fatimah sangat bahagia akan hal itu.

"Ayo, Mas."

Keduanya pun berjalan menuju mobil. Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi, masih ada waktu bagi Fatimah berangkat, karena jadwal nya hari ini adalah pukul delapan tepat. Gus Adam mulai menjalankan mobilnya, membelah jalanan Jakarta yang cukup padat karena para pekerja maupun anak sekolah sudah memulai aktivitas kembali seperti semula.

"Sayang, hari ini pertama kalinya kamu kerja kan?" tanya Gus Adam basa-basi.

"Iya, Mas, memangnya ada apa?" tanya balik Fatimah.

"Kamu harus amanah yah, dalam menjalankan tugasmu menjadi seorang dokter, apalagi ini baru pertama kalinya. Jika kamu bisa amanah terhadap tugasmu, pasti atasan mu sangat senang dan bangga. Disamping itu semua, Mas berdoa agar kamu selalu diberikan kelancaran dan selalu diberikan kemudahan oleh Allah dalam menjalankan segala tugasmu menjadi seorang dokter. Tapi, jangan lupa juga kewajiban mu menjadi seorang istri yah sayang." Penjelasan dari Gus Adam membuat Fatimah sungguh terharu. Ia tak menyangka suaminya ini begitu tulus dan sangat menyayanginya, seperti Abi nya yang sangat menyayangi dirinya.

"Iya, Mas. Aku janji akan selalu ingat dengan semua nasihat kamu. Aku sungguh beruntung banget, bisa di pertemukan dengan laki-laki seperti kamu. Mungkin, kalau aku dulu menolak kamu, entah laki-laki mana yang bisa menuntun aku hingga saat ini," perkataan terakhir Fatimah membuat Gus Adam tersenyum.

Takdir Lauhul Mahfudzku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang