Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallaw guys, jumpa lagi dengan bunvi👋
Hihihi apa kabar kalian?
Sehat yah?Okeyy jangan lupa follow akun di bawah👇
Instagram: @wp_ndaavi
@fatimatussaidah_
@muhammadadam_fahrizTiktok: @wattpadbyndaavi
Jangan lupa tandai typo guys
Vote komen nya juga yaww
Cuss langsung baca ajaHappy reading
*****
🌹🌹🌹
"Dia kan...."
Deg
Mengapa dunia begitu sempit. Seperti tak ada celah untuk kita mencari jalan keluarnya. Sama halnya dengan Gus Adam saat ini. Entah hari tak berpihak padanya atau apa, ia bertemu dengan mantan kekasihnya di mall yang sama dengan jarak yang tak begitu jauh. Ia sudah merasa was-was, takut bila Anisa ataupun Fatimah bertemu dengan Zafira.
Ia tak bisa berkutik sama sekali. Dalam hatinya, ia berdoa agar kedua perempuan itu tak mengetahui keberadaan Zafira. Baik Gus Adam maupun Zain berdoa yang sama agar hal itu tak terjadi. Mereka berdua memang mengikuti langkah setiap langkah istrinya, entah ingin berbelanja apa. Sambil mencuri-curi pandang, jaga-jaga jika mereka diketahui oleh Zafira.
Pasalnya, Zain amat mengenal Zafira karena ia juga mengetahui kisah cinta sahabatnya semasa SMA dahulu. Bahkan, hingga Gus Adam dihukum oleh abahnya pun, Zain amat mengetahuinya. Maka tak ayal, bila Zain juga ikut khawatir jika Zafira berada di dekat Gus Adam. Ralat, di sekitar Gus Adam seperti saat ini.
Kebetulan darimana, Zafira juga berbelanja di mall tersebut. Hal itulah yang membuat Gus Adam panik, takut bila istrinya tahu. Pasalnya, Zafira adalah teman sekelas istrinya dan Anisa. Itu berarti, mereka berteman baik. Ia pun juga tak bisa membayangkan, bila kebenaran terungkap siapa sosok perempuan masa lalu Gus Adam. Sungguh, Gus Adam tak bisa membayangkan hal tersebut akan terjadi dan ia tak ingin melihat respon sedih dari istrinya.
Zafira telah selesai berbelanja dan ia pun segera meninggalkan mall itu. Seketika, Gus Adam dan Zain pun bernapas lega. Lega karena kedua perempuan di depan mereka tak melihat keberadaan Zafira. Bisa berbahaya jika kedua perempuan tersebut mengetahuinya. Entah kejadian apa yang akan terjadi, mereka sungguh tak bisa membayangkannya.
"Mas, kayanya ini udah semua deh. Ayo kita bayar," ajak Fatimah mengingat barang belanjaannya sudah semua.
"Iya sama, aku juga, nih."
Lantas, Gus Adam pun mengangguk dan mulai mengambil barang-barang belanjaan kedua perempuan tersebut dan membayarnya di kasir. Sedangkan Fatimah, Anisa, dan Zain menunggu di luar saja.
Setelah puas berbelanja, keempat orang itupun segera pulang, mengingat hari yang sudah hampir malam dan besok para suami harus bekerja dan para istri harus kuliah. Mereka pun memutuskan untuk pulang dan ingin beristirahat dengan segera.
Di perjalanan, mobil milik Gus Adam berjalan menyusuri gelapnya malam. Karena, mobil milik Zain sudah berbelok di persimpangan jalan tadi dan Gus Adam lurus karena rumah mereka berada sedikit berjauhan.
"Sayang, sebentar lagi kamu mau wisuda yah? Kira-kira, kamu mau hadiah apa dari aku?" Tanya Gus Adam agar suasana tak sepi.
Namun, tak ada jawaban dari Fatimah. Gus Adam mengernyitkan dahinya bingung, mengapa istrinya tidak mau menjawab pertanyaannya. Dilihatnya ke samping dan ternyata istrinya tengah terlelap. Terlihat dari wajahnya yang lelah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku [END]
Romantik" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...