17

25 8 11
                                    

Happy reading
.
.
.

Rey duduk di sofa apartemen nya, penampilan nya terlihat kacau, kemarin dia tidak pulang dan lebih memilih tidur di apartemen nya. Dia memijat pelan kening nya saat merasakan pusing. Fikiran nya melayang jauh dalam keheningan semakin lama, rasa penasarannya semakin menggebu memikirkan Reva dan kebenaran tentang kematian sahabatnya.

Drrt....drrt...

Rey segera mengangkat panggilan di ponselnya.

In call

" gimana? Lo udah selidiki semuanya?." Rey

" udah boss, semua bukti menunjukkan kalau Reva Ardiaz memang nggak ada sangkutannya sama kematian Mira. Kalau boss gak percaya, saya bisa tunjukkin semua bukti yang saya dapat. Reva Ardiaz ditahan 1 hari di kantor polisi untuk penyelidikan, setelah bebas Reva diusir dari rumahnya dan tinggal di apartemen kakaknya. Ke esokan harinya Reva mengalami tindak kekerasan, hingga dirawat di rumah sakit dan bertepatan hari itu ayahnya Sean Ardiaz meninggal karena serangan jantung, dan keluarga Ardiaz terlilit hutang, perusahaan Ardiaz Company bangkrut. Kini perusahaan Ardiaz company dibangkitkan oleh Reno Ardiaz dan menjadi perusahaan baru bernama Ardiaz grub ."

" kirim bukti nya ke alamat apartemen gue, terus alasan kematian Mira?." Rey

" saya gak bisa selidiki alasan kematian Mira, karena keluarga Mira udah cabut tuntutan mereka sehari sebelum keluarga Mira pindah, pihak polisi dan detektif yang menangani kasus ini juga bungkam bahkan seolah kasus kematian Mira nggak pernah ada."

" cari tau alasan keluarga Mira cabut tuntutan kasus ini. Gue gak mau tau gimana caranya lo harus bisa selidiki semuanya. Lo ingetkan gue gak terima kekalahan."

End call

Rey mematikan panggilan nya sepihak kemudian dia melempar ponsel nya sampai ponsel itu hancur tak berbentuk.

" Bego lo Rey!! Karena kesaksian bodoh lo waktu itu lo udah bikin keluarga orang lain hancur berantakan. Sialan!!." Rey

Rey dengan cepat mengambil jaketnya dan kunci mobilnya. Dia bergegas melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan kendaraan lain.

Skip
.
.
Braak...

" woi sialan!! Kalau gue kena seragan jantung gimana? Bisa gak lo ketuk pintu dulu gak usah langsung dobrak gitu. Aduh.. rusak pintu kamar gue. Ada apa?." Bagas

" bacot lo. Lo tau rumah Reva dimana?" Rey

" wait!! Reva siapa?." Bagas

" Reva Ardiaz murid baru di kelas." Rey

" ngapain lo cari rumah dia?" Bagas

" tinggal jawab aja apa susahnya." Rey

" oke, bentar." Bagas mengambil ponsel kemudian mengetik sesuatu " alamat nya udah gue kirim, gue gak tau itu alamat rumah nya atau bukan tapi itu alamat yang tercantum di data siswa kelas." Bagas

" oke thanks bro. Gue cabut duluan." Rey berlari keluar tanpa mendengarkan jawaban Bagas

" lah bocah kampret. kalau kesini cuma tanya alamat kan bisa chat pribadi gak perlu sampai kesini rusakin pintu kamar gue." Bagas

About Reva (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang