Love At The First Sight [Hyuckren]

#8

Haechan & Huang Renjun

No one believes in love at first sight until that special person comes along and steals your heart

⚠️Harsh word & Non Baku⚠️

Love At The First Sight
.
.
.
.
.
.
.
.

Haechan dan Renjun akhirnya keluar setelah pintu gudang didobrak paksa oleh Jaemin dan Jeno. Tidak lama setelah Haechan menelpon mereka dan meminta bantuan.

Haechan sebenarnya masih ingin berlama-lama dengan Renjun tetapi juga tidak tega saat merasakan badan gemetar dan terus saja meracau bahwa dirinya ingin keluar dan sangat sesak.

Seperti nya Renjun benar-benar takut akan kegelapan sehingga seperti itu. Saat pintu terbuka, Haechan buru-buru membawa Renjun keluar ruangan dan mengantarnya menuju ruang kesehatan agar bisa beristirahat disana. Haechan bahkan mengabaikan pertanyaan dari Jaemin dan Jeno mengapa Haechan bisa sampai terkunci di dalam sana.

Haechan dengan perlahan memapah tubuh Renjun menuju ruang kesehatan yang lumayan jauh dari gudang.

"Lo mau gua gendong aja gak?" Tanya Haechan

Renjun menggeleng lemah, muka nya sudah sangat pucat dan bulir-bulir keringat di sekitar pelipis dan leher Renjun.

"Lo hampir pingsan Renjun, gua gendong aja ya?" Tanya Haechan lagi

Tetapi lagi-lagi Renjun menggeleng pelan. Memang dasar keras kepala, sudah mau pingsan saja tetap bersih keras tidak mau di gendong padahal di dalam sana sudah memeluk Haechan kuat-kuat.

"Ren lo boleh marah sama gua nanti, pukul aja gua kalo udah sehat tapi sekarang lo gak bisa nolak ya" ucap Haechan lalu tiba-tiba saja menggendong Renjun ala bridal style

Sumpah kalau keadaan Renjun baik-baik saja pasti kepala Haechan sudah jadi korbannya. Tetapi karena tubuhnya sangat lemas, akhirnya ia hanya bisa pasrah sambil memegangi bahu Haechan kuat-kuat.

Semua siswa terbelalak saat melihat Haechan menggendong seorang pria. Bahkan tak jarang banyak yang menggunjing Renjun dan menuduh Renjun sedang berakting. Mereka tidak rela pangerannya di ambil orang cupu macam Renjun

Tetapi Haechan tidak memperdulikan gunjingan itu dan terus saja berjalan dengan cepat, ia pun bahkan melewati Anna yang sedang menatapnya tidak percaya.

Deg!

Hati Anna sangat sakit melihat hal itu, ia yang selalu memperjuangkan Haechan bahkan tidak pernah berani bermimpi di gendong Haechan tetapi Renjun yang baru datang bisa-bisanya membuat Haechan seperti ini?

"Haechan!" Panggil Anna sambil berusaha menyusul langkah Haechan

Tetapi Haechan tidak bergeming bahkan menoleh saja tidak.

"Haechan bukannya kamu mau makan siang di kantin? Ngapain sih gendong-gendong dia?" Tanya Anna masih terus mengejar langkah Haechan

"......"

"Haechan-"

Ucapan Anna terhenti karena Haechan langsung memasuki ruangan kesehatan. Anna pun berhenti melangkah karena merasa percuma saja.