Love At The First Sight [Hyuckren]

#20

Haechan & Huang Renjun

No one believes in love at first sight until that special person comes along and steals your heart

⚠️Harsh word & Non Baku⚠️

Love At The First Sight
.
.
.
.
.
.
.
.

Haechan kecil memang tak setampan sekarang. Dulu ia hanya seorang anak yang gendut, hitam dan berkacamata.

Ia sering di bully karena penampilan nya dan bahkan sering di banding-bandingkan dengan kakak nya- Mark.

Mark itu tampan, pintar, dan seperti bule. Banyak yang menyukai Mark karena ketampanannya. Berbeda sekali dengan adiknya, bahkan orang-orang tidak percaya bahwa Haechan adalah adik Mark.

Meskipun Mark dan orang tua Haechan tetap menyayangi Haechan dan memberikan semangat untuk Haechan, tetap saja rasa iri dan malu menguasai dirinya.

Apalagi Haechan dulu sering dibully tanpa Mark dan orang tua nya tau.

Sampai dimana orang tua Haechan pindah ke sebuah komplek, lalu Haechan bertemu dengan anak se-usia nya sedang mengejar anjing nya ke jalan.

Haechan lalu berinisiatif membantu anak itu dengan mengambil anjing yang sedang berlari ke arahnya.

Anak kecil itu berhenti tepat di depan Haechan. Haechan lalu menyerahkan anjingnya pada anak itu.

"Terimakasih ya" ucap anak itu dengan senyum lebarnya

Deg!

Haechan kecil seperti tersihir oleh senyum indah itu. Pria ini benar-benar indah, bukan karena hanya senyumnya, tetapi mata berbinar itu dan kulit putih mulus yang terkena sinar matahari semuanya terlihat indah di mata Haechan.

Setelah mengucapkan terimakasih pria itu lantas pergi sambil membawa anjingnya.

Siapa dia?

Haechan baru pertama kali melihat seseorang yang membuatnya terpaku seperti ini

Hey!

Masih terlalu muda untuk mengatakan bahwa Haechan jatuh cinta, atau mungkin ini hanya rasa terpesona?

Hari-hari berlalu, Haechan akhirnya tau pria itu adalah tetangga nya. Ia lantas sering mengintip pria yang belum ketahui namanya itu dari pagar rumahnya

Ia tersenyum melihat pria kecil bermain dengan adik dan ibunya di halaman rumahnya.

Hati Haechan menghangat dan rasanya ingin bermain juga dengan pria manis itu.

Tetapi Haechan yang jelek tidak pernah punya rasa percaya diri hanya untuk berkenalan.

Maka ia hanya bisa diam-diam memerhatikan pria manis nya.

Sampai suatu hari Haechan melihat sekelompok orang memasuki perkarangan rumah pria manis nya.

Ia sebenarnya curiga karena ia hafal betul mobil-mobil yang biasa terparkir di perkarangan rumah si manis. Ia pun melihat beberapa laki-laki berbaju hitam serta memakai topeng. Seperti nya kecurigaan nya benar adanya.