13. Kasta Tertinggi Ialah Wanita

1.4K 547 19
                                    

.
.
.

  "Saya telah melihat dirimu dan anak itu beberapa kali." Sebuah suara menyapa indra pendengaran Hongjoong yang masih setia pada posisinya, menatap ke arah luar tenda sirkus tepatnya ke arah tangisan semesta yang kini perlahan mereda.

    Hongjoong tak menjawab, dia bahkan tak bergeming. Seakan seseorang yang sedang mengajak dia bicara itu tidak ada disana dan suara yang dia dengar hanyalah angin lalu yang mampir masuk ke telinganya.

  "Saya akan pastikan kau tidak akan bisa membawanya kemana mana." Ucapnya lagi.

  "Apa yang sebenarnya sedang Anda bicarakan?" Hongjoong akhirnya merespon, dia menoleh dengan kedua alis tertekuk, merasa aneh dengan apa yang pria paruh baya itu katakan padanya.

  "Siapa yang akan membawanya pergi darimu? Tidak ada yang bisa melakukannya. Lagipula jikapun Mingi Barnum harus pergi, bukankah itu adalah kesusksesan untukmu? Atau bisa saja kejatuhanmu." Hongjoong tertawa di akhir kalimatnya.

  "Jangan asal bicara." Ucapnya. "Walau dia hanya anak pembawa sial yang bahkan takut pada bayangannya sendiri, dia cukup menguntungkan jika dipertontonkan. Rambut merah dam mata hazel nya, benar, para wanita suka menatapnya berlama lama, bahkan mereka rela membayar hanya untuk itu."

  "Semua orang akan berhenti menyukainya tidak lama lagi. Setiap manusia itu identik dengan rasa bosan. Anda tahu hal itu, kan?" Balas Hongjoong.

  "Jika saat itu tiba maka akan aku jual dia agar menjadi prajurit kerajaan. Dia menjadi ahli sirkus muda yang dengan lihai mengendalikan pisau pisau dengan jemari lentiknya ada bukan tanpa alasan, berpedang adalah hal jarang yang bisa dikuasai oleh seorang masyarakat tanpa latar belakang prajurit atau pejuang." Jawab pria paruh baya itu.

    Hongjoong kembali berbalik membelakangi pria itu. "Aku tebak Anda akan memanfaatkannya hingga tiba waktunya Anda harus membunuhnya. Sebelum dia berumur 25 tahun, maka akan Anda manfaatkan dia lalu setelah dekat dengan umur itu, dia hanya akan menjadi ampas kopi yang dibuang di got pemukiman kumuh."

  "Jika aku jadi dirimu, mungkin aku juga akan melakukan hal sama.. namun ada satu hal yang membuatku merasa bahwa kau adalah makhluk paling bodoh sedunia. Begitupula Mingi Barnum yang tak menyadarinya." Lanjut Hongjoong.

  "Apa maksudmu, hah? Kau menghinaku?" Tanya pria itu, tampak emosinya perlahan terpompa ke seluruh tubuhnya karena wajah pria itu berubah merah.

    Hongjoong menaikkan bahu sambil menatap nanar ke arah wajahnya, "Pelacur itu adalah penipu."

.
.

    Setelah selesai bagi keduanya menguburkan mayat Beyah di belakang rumah itu—di samping makam suaminya yang telah lebih dulu ada disana. Mingi berjongkok di depan makam itu, menautkan jemarinya dan menutup mata. Yunho melepas topinya dan menunduk, menghormati kematian Beyah.

  "Kau seorang protestanisme, Mingi?" Tanya Yunho ketika Mingi baru saja berdiri dari posisinya.

  "Bukan." Jawab Mingi, "Hanya saja aku percaya bahwa Tuhan itu ada. Ayahku bilang bahwa dia tidak akan pernah peduli dengan agama apa yang aku anut, namun sampai mati dia akan mengutukku jika keyakinan bahwa Tuhan itu ada hilang."

  "Dia pasti Ayah yang baik." Ucap Yunho sambil tersenyum.

  "Manusia paling hebat dari semua manusia yang telah aku temui. Kematiannya menjungkirbalikkan seluruh dunia yang telah dia tunjukkan padaku." Balas Mingi. Beberapa saat setelahnya dia menoleh pada Yunho.

  "Bagaimana denganmu? Apakah Tuan Besar Elsworth adalah orang baik?" Tanya Mingi.

    Yunho mengehela nafas panjang sambil terus tersenyum, "Dia orang yang baik. Seseorang yang hingga akhir hayatnya nanti pastilah mencintai tanah air nya dengan cara yang dia anggap paling benar."

[✔] Klub 513 | Long Journey | Ep.1 : Desire (Departure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang