3. Memikul Pedih, Mengemis Asih

1.9K 685 18
                                    

.
.
.

    Hongjoong tak mengerti tapi tubuhnya bergerak sendiri. Dia mengambil pisau dari dalam sakunya yang biasa dia gunakan untuk memotong tali pancing maupun jala. Dia berjalan cepat dan menancapkan pisau itu ke tengkuk salah seorang petugas yang sedang memukuli anak milik wanita yang telah mati itu.

    Darah segera mengucur deras dari bekas tancapan pisau, petugas itu mengerang sebelum jatuh ke tanah dan mati. Dua petugas lain yang terpaku dengan apa yang barusan terjadi menatap ke arah Hongjoong yang separuh tubuhnya terciprat oleh darah rekan kerjanya itu.

    Si anak yang tadi dipukuli merangkak mendekati kaki Hongjoong, berlindung di belakang si pemuda yang dia rasa ada di pihaknya. Hongjoong berjongkok sebentar, mengusap air mata di wajah anak itu, "setelah ini.. kita akan hidup di dunia tanpa kegelapan."

    Si anak termenung, menatap wajah pemuda itu. Dia tahu jika harusnya dia ketakutan karena 'kakak ini' terkena darah hampir di sebagian tubuhnya. Namun entah kenapa dia justru mendapatkan sebuah perlindungan dari ucapannya.
 
    Hongjoong kemudian mengangkat kembali pisau di tangannya lalu menatap dua petugas lain yang juga menatapnya ngeri.
 
  "Apa yang kalian lihat?" Tanya Hongjoong, "kenapa kalian ketakutan? Apakah kalian takut mati? Lelucon macam apa itu? Kalian menginjak dan memukuli seorang wanita yang sedang mengandung dan memiliki anak yang masih kecil membabi buta hingga dia dan janinnya mati.. padahal jika aku tancapkan pisau ini di lehermu, itu tak akan setimpal dengan apa yang kalian lakukan karena pisau ini akan langsung membunuh tanpa harus membuatmu menderita. Namun wanita itu, hingga kahir hayatnya dia menderita.. rela memikul pedih hanya untuk mengemis asih dari kalian."

  "Apakah aku harus menggorok leher kalian perlahan lahan? Ataukah aku bedah saja perut buncit kalian itu dan menarik paksa usus kalian keluar sehingga kalian bisa merasakan betapa besar rasa sakit yang wanita itu alami?" Tanya Hongjoong lagi sembari melangkah mendekati kedua petugas itu.

    Ketika Hongjoong hampir menusukkan pisau itu di tubuh salah seorang dari mereka, dia dihentikan oleh sebuah tangan yang menahannya dari belakang. Hongjoong menoleh dan menemuka raut wajah khawatir milik seorang pemuda ningrat yang dia kenal baik itu. Pemuda yang pasti akan mengampuni dua petugas ini jika Hongjoong mengalah, jadilah dia berontak dan tetap berusaha menyelesaikan apa yang pantas kedua petugas itu dapatkan.
 
 
  "Hongjoong! Kumohon.. tenangkan dirimu!" Teriaknya sambil terus menahan tubuh manusia yang hanya terpaut beberapa bulan darinya itu.

  "Yunho, kau bahkan tak melihat apa yang terjadi." Hongjoong membalas.

  "Aku akan menanggung biaya anak wanita itu.. aku berjanji padamu, tapi kumohon, jangan mengotori tanganmu dengan darah.. Owen akan marah padamu!" Kata Yunho.

  "Owen mengajariku untuk membela mereka yang benar dan menghukum mereka yang salah." Balas Hongjoong.

  "Tapi Owen tak pernah mengajarimu untuk menjadi seorang pembunuh!" Yunho membentak.

    Setelah bentakan yang amat jarang terdengar dari putra tunggal keluarga Elsworth itu, Hongjoong diam, dia menurunkan pisau di genggaman tangannya dan menyandarkan punggungnya pada tubuh Yunho yang tadi menahannya dari belakang. Hongjoong menatap nanar dua petugas yang kemudian Yunho utus untuk pergi, begitupula para buruh nelayan lain. Mereka diminta untuk meletakkan hasil tangkapan ikan mereka di tempat biasanya dan Yunho memberi mereka semua upah.

    Setelah selesai dengan para buruh nelayan itu, Yunho menggandeng tangan Hongjoong untuk pergi ke rumahnya, namun Hongjoong menolak. Dia menatap ke arah jasad wanita dan anaknya yang terus menangis di sampingnya.

  "Aku sudah meminta beberapa orang untuk mengurusnya hingga memakamkannya, Hongjoong.. jangan khawatir. Sekarang kau harus membersihkan dirimu dahulu sebelum pulang atau Owen akan serangan jantung jika mendapatimu pulang dengan kondisi penuh darah seperti itu." Kata Yunho selembut mungkin, dia merasa bersalah telah membentak Hongjoong beberapa saat lalu.

[✔] Klub 513 | Long Journey | Ep.1 : Desire (Departure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang