22. Nama Tanda Penghormatan

1.6K 554 124
                                    

.
.
.

    San dengan bekal seadanya bersiap untuk pergi lebih dulu dari keluarganya. Dia berpamitan dengan kedua orang tuanya—atau mungkin lebih tepatnya mengucapkan selamat tinggal pada mereka. Pelukan hangat Ibunya dan usapan di kepala oleh tangan kasar Ayahnya akan menjadi yang terakhir kalinya. Karena setelahnya, baik dia dan kedua orang tuanya akan tidak mengetahui keberadaan satu sama lain.

    Namun tekad San telah bulat, dia berjalan keluar dari pemukiman desanya. Saat sampai di batas desa, tampak Hyunjin berdiri disana, menghalanginya untuk pergi. San tersenyum melihat pemuda itu.

  "Tidak seharusnya kau lakukan ini, San." Kata Hyunjin.

  "Aku ingin melihat dunia yang belum pernah aku lihat, Hyunjin.. jadi izinkan aku pergi." Kata San.

  "Tidak dengan pria yang belum pernah aku temui sekalipun." Hyunjin berucap sambil menggelengkan kepalanya berulang kali.

    San makin tertawa. "Setelah ini kau pasti akan tahu, Hyunjin.. kenapa kamu harus pergi. Aku yakin setelah ini kau juga akan pergi dari Rusia, mencari arti hidup yang sebenarnya. Jangan salah paham, kau akan selamanya menjadi sahabat terbaikku.. aku meninggalkan tanah ini, namun aku membawa semua harapan itu dalam hatiku. Hyunjin, jikalau kita bertemu di suatu tempat, maka aku akan mengingatmu, aku berjanji padamu."

  "Kau seorang pembohong." Balas Hyunjin.

  "Semua orang berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua, bukan?" Tanya San.

    San kemudian menarik tubuh kawannya itu untuk dia peluk. Kemudian dia bisikkan kalimat kalimat indah yang Ibunya juga katakan padanya kemarin di telinga kanan kawannya itu. "Jadilah kau seperti pohon pinus, Rostislav.. batang lurus yang seakan menggapai angkasa, tentang perjuangan dan tekad untuk memiliki prinsip hidup yang kukuh. Beberapa semak berduri mungkin akan mengganggu di sekeliling kaki, abaikan.. lantas tetaplah berusaha untuk bertahan sesulit apapun caranya. Daunnya yang menghijau sepanjang masa, teruslah berbuat baik sampai lelah, bahkan sampai ajal menjemput di batas hidup. Berbahagialah dan tersenyumlah, karena kau berhak mendapatkannya."

  "Besar kemungkinan bahwa kau akan mengalami tragedi, dan ketika itu tiba, aku mohon bertahanlah, Hyunjin." San melanjutkan.

  "Apa yang bisa aku lakukan tanpamu, San?" Tanya Hyunjin sambil membalas pelukan itu.

  "Kau punya banyak hal yang bisa kau lakukan, Hyunjin. Perhatikan pergerakan para bintang dan air pasang, maka kau akan selalu tahu dimana aku berada. Aku juga akan selalu mengetahui dimana dirimu berada. Mari bertemu lagi, di kehidupan selanjutnya, dimana tidak lagi ada lagi perang dan perbudakan." Ucap San.
 
 
Note :
Kemudian dia benar benar pergi. Dia, Khabbab, pandai besi berbakat yang kemudian pergi mengarungi samudra bersama seorang pria yang tak memiliki nama belakang. Bersamaan dengan itu, Evgen Hyunjin Rostislav, benar benar menjadi pemuja rasi bintang, meyakini bahwa lewat rasi bintang itulah dia bisa terhubung dengan San.

Lalu di tahun 1918-nya, Hyunjin Rostislav pergi jauh dari Yakutsk, selepas keluarganya dibantai oleh putri Rosblond. Dia pergi guna melarikan diri, menuju sebuah negara kecil bernama Raminston.. memulai kisah kehidupannya yang penuh bahagia dan derita—

  
.
.

  
    San akhirnya tiba di sebuah armada yang jelas tak luput dari serangan tentara Jerman. Suhu Rusia yang makin dingin sukses membuat dirinya bergidik karena kedinginan. Dia dengan penuh harap menunggu kemunculan Hongjoong dan lainnya disana, berdoa semoga dia tidak terlambat, dia khawatir jika Hongjoong mungkin telah pergi lebih cepat sehingga San tidak punya lagi tujuan pasti setelah meninggalkan Rusia.

[✔] Klub 513 | Long Journey | Ep.1 : Desire (Departure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang