A Reason for Agreement, Part 5

85 11 0
                                    



Sekitar pukul 2 pagi dinihari mereka memutuskan untuk pulang istirahat mungkin pencaharian selanjutnya akan di lakukan besok malam. Ohm dengan mobilnya mulai meninggalkan area perkumpulan, meski tubuhnya lelah dia masih harus pulang, pilihan untuk mampir ke rumah Mark adalah hal tepat untuknya.

Melintasi jalanan komplek yang sepi, ohm melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, matanya benar-benar dipaksa melek tidak aman kalau dia menyetir dalam tidur meskipun kantuk dirasanya sedikit berat.

Mobil Ohm memperlambat laju sebuah mobil yang berhenti sembarangan di tengah jalan menghalangi mobilnya.

"Siapa sih?" Gusar Ohm, menurunkan kepalanya ke stir mobil munggu mobil depan untuk melaju

Tidak ada pergerakan sama sekali dari mobil di depan sangat-sangat menggangu. Dia turun dari mobilnya berniat untuk memberitahu si pemilik mobil untuk segera jalan atau pindahkan karena jalannya menjadi terhambat.

"What?" Ohm menyipitkan mataya seorang pria keluar dari rumah besar itu, tunggu dia bersama Nanon? Ohm tenyata baru menyadari dia berhenti di kawasan rumah Nanon

Tapi siapa pria yang kini merangkul Nanon itu?

Ohm masih meneliti aksi mereka, dia enggan untuk ikut campur lagipula dia tidak megenali mereka sama sekali terlebih itu bukan urusannya. Ohm membiarkan mereka menyelesaikan urusannya sendiri dan dia akan menunggu mobil itu melaju.

"Nanon?" Ohm sukses melebarkan matanya, dia benar-benar terkejut dengan apa yang dia lihat. Pria itu baru saja mencium Nanon, bahkan tidak ada gerakan dari Nanon sedikit pun dia nampak senang-senang saja

Ohm menelan salivanya kasar, aksi mereka di luar ini benar-benar keterlaluan. Ohm secara repleks turun dari mobil dan berjalan kearah mereka.

"Ohm?" Nanon kaget segera mendorong pria yang tengah mencumbui lehernya itu

Ohm menatap kedua pria di depannya dengan tatapan yang sulit diartikan, penasaran marah dan menjijikan dalam sekali tatap

"Dia siapa?" Suara Ohm terdengar berat, dalam benaknya terlihat konyol karena mencampuri urusan orang lain.

Nanon menatap Ohm salah tingkah "Bukan siapa-siapa ko" Jawab Nanon takut

"Siapa?" Tanya pria dewasa itu masih dengan tatapan remeh yang terus dilayangkan pada Ohm

"Siapapun gua lu gak berhak tahu"

Brughhh

Ohm meninju tepat dihidung pria itu, dia tersungkur jatuh kebelakang dengan darah mengalir di hidungnya.

"Apa-apaan ini" Ucapnya menyeka hidung merahnya

Ohm menarik rambut ikal pria itu dan mendongakan wajahnya menghadap keatas. "Siapapun lu gua tekankan buat jauhin dia, apalagi sentuh dia" Kata ancaman Ohm sukses membuat pria itu ngeri, dia segera mengangguk dengan wajah kesakitan

"Ohm lu apa-apaan sih" Nanon berusaha menarik tangan Ohm yang tengah menjambak pria dewasa itu

"Lu diem!" Bentak Ohm pada Nanon

Sorot mata itu menyorotkan kemarahan, Nanon memilih untuk diam dia masih sayang nyawanya.

Setelah terlepas dari pergerakan Ohm, pria itu berdiri dan tertawa remeh. "Bocah jalang."

"Bangsat!" Ohm marah, Nanon menarik tubuh Ohm untuk tidak mengejar pria itu yang kini sudah melajukan mobilnya.

"BANGSAT BAJINGAN BIADAB, DASAR MESUM" Teriak Ohm murka membabibuta

Reasons | OHMNANONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang