Saat ini anne lagi siap-siap buat pergi mengajar. Hari ini ia mempunyai jadwal dengan salah satu muridnya yang kini tengah menunggunya di cafe tempat mereka berdua biasa mengajar.
Cafe itu menyediakan tempat khusus buat belajar jadi mereka yang belajar nggak akan terganggu dengan semua orang yang beraktivitas diluar ruangan itu.
"Kamu beneran mau pergi?" Tanya Raka yang sudah kesekian kalinya menanyakan itu pada Anne.
Anne menghela nafas dan menganggukkan kepalanya "Nggak lama kok sayang, paling satu setengah jam sesuai waktunya" Jelas Anne.
Raka menatap Anne dengan pandangan sedih. Anne yang melihat itu merasa tidak enak, namun dia harus apa? Ini udah jadi tanggung jawabnya sebagai seorang guru private. "Mas, kamu kenapa?" Ucap Anne seraya duduk di samping Raka. Raka menggeleng dan pergi dari hadapan Anne, yeah Raka marah. Akhir-akhir ini Anne sering merasa heran dengan mood Raka yang tiba-tiba membuatnya selalu bingung dan belum nyaman dengan sifat sang suami itu.
Anne hanya menghela nafasnya lalu berjalan mengambil tas dan keluar dari kamarnya. Di ruang tamu ia bisa melihat Raka yang sibuk dengan Handphonenya tanpa ingin menoleh kearah Anne. Anne harus banyak bersabar jika sudah seperti ini, ia kemudian berjalan ke arah Raka dan menarik tengkuk sang suami lalu mengecup bibirnya tak lupa ia juga mengecup kedua pipinya "Sayang, aku pergi dulu ya" Ucap Anne.
Anne tak menunggu Raka menjawabnya karena ia benar-benar akan telat jika meladeni Raka yang masih marah dengannya.
Setelah Anne pergi Raka menghela nafas, ia juga tak tahu mengapa moodnya sering kali berubah drastis seperti ini. "Padahal besok bisa"
Nggak lama setelah Anne pergi dan sedikit menggerutu tak ikhlas melihat Anne meninggalkannya. Kini ia beranjak dari sofa menuju ke atas lalu mengganti pakaiannya untuk bersiap ke suatu tempat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anne berjalanan memasuki cafe milik ayah dari orang yang ia ajar. Saat memasuki cafe nuansa kekinian itu kini ia berjalan ke pojok cafe tempat biasa ia memberi ajaran kepadanya.
Nggak lama ia datang dengan wajah datar seperti biasa. Walau umur mereka berdua sama, namun anne tetap memakai bahasa formal saat belajar.
"Maaf, saya lama" Ucap dia, sebut saja namanya Angga.
Anne mengangguk menanggapi lalu mereka memulai pembelajaran yang minggu lalu ia ajarkan. "Selama pembelajaran ini kamu dapat memahami apa yang saya ajarkan. Jadi selama kamu fokus pada apa yang saya katakan akan lebih mudah kamu memahaminya"Jelas Anne. Angga mengangguk menanggapi, sesekali ia melirik wajah Anne, seperti biasa selalu nampak fokus menjelaskan materi.
