Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raka Putratama , namanya. Memiliki paras rupawan bak dewa, kulitnya yang putih bersih, hidung mancung, perawakan yang tinggi, sangat menawan saat dia tersenyum yang diiringi dengan mata yang berbentuk bulan sabit itu menambah aurah ketampanan bukan main.
Raka terkenal akan kecerdasan yang ia miliki baik dibidang akademik maupun organisasi. Raka tergabung dalam organisasi himpunan dan menempati jabatan penting didalamnya.
Banyak kaum hawa yang menyukai sosok Raka putratama ini. Sebelum mereka tau bahwa laki-laki yang terlihat sempurna tanpa cela itu ternyata memiliki keistimewaan.
Raka tidak dapat mendengar dengan baik dan tidak dapat berbicara di umurnya yang baru menginjak 4 tahun itu. Raka bisu dan indra pendengarnya terganggu sehingga mengharuskannya memakai alat bantu dengan untuk mempermudah ia berkomunikasi. Tapi Raka bukan bisu dari lahir, raka seperti ini dikarenakan sebuah kecelakaan yang memberi luka hingga ia tumbuh dewasa seperti sekarang. Banyak pengobatan yang ia lakukan namun mereka tak mendapatkan hasil untuk menyembuhkan sang anak.
Dibalik kelebihan terdapat kekurangan, dan raka juga seperti itu. Tuhan memberikan kelebihan dan kekurangan pada raka dengan parasnya yang rupawan serta kecerdasannya tapi juga memberikan kekurangan kepadanya.
Dan sejak tahu itu. Banyak orang yang memandang raka sebelah mata, menjauhinya dan memanfaatkannya ketika tau kalau raka itu bisu.
Tapi tidak untuk sosok perempuan cantik blasteran Australia yang raka temui di lobby saat sang gadis tak sengaja menabraknya. Dan saat itu sang gadis mengajaknya menjadi teman walaupun ia tau raka tidak sempurna.
Siang itu Raka tengah berjalan ke perpustakaan untuk mengembalikan beberapa buku yang sudah ia pinjam beberapa hari yang lalu.
Namun dia arah yang berlawanan saking fokusnya dengan telfon karena terlambat masuk kelas, ia tak sengaja menabrak kencang sang lawan yaitu raka dan berakhir buku-buku Raka yang banyak berhamburan dilantai seperti mereka berdua yang tengah meringis pelan.
"Aduh"Keluhnya saat ia merasakan bokongnya yang menghantam lantai dengan cukup keras.
Sontak Ia kaget lalu membantu memungut beberapa buku yang terjatuh tadi kepada pemiliknya sembari membungkuk meminta maaf.
"Maaf yah, gw nggak sengaja. Gw panik tugas gw mau dikumpul"Ucap perempuan itu meminta maaf.
Saat melihat sang lawan yang tak membalas ucapannya kini mendongak menatap sang lawan seraya meringis pelan "Marah yah" Tanya sang perempuan. Raka menggeleng sembari menggerakkan tangannya.
