sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʟᴀɴᴊᴜᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ. sᴇʙᴀɢᴀɪ ʙᴇɴᴛᴜᴋ "ᴍᴇɴɢʜᴀʀɢᴀɪ"
ᴋᴀʀʏᴀ ᴏʀᴀɴɢ ʟᴀɪɴ.🧚🏻♀
"Putri, berangkat bareng ayah ya"Ucap Anne. Memasukkan bekal sang anak kedalam tas barbie miliknya. Putri menoleh ke arah Anne "Bunda makanan ayah mana? Kok nggak ada"Ucap Putri yang melihat dimeja tak ada Kotak makan ayahnya yang biasa Anne lakukan tiap hari."Bunda mau ke tempat ayah, nemenin dia kalau bunda habis ngajar."Jelas Anne. Putri mengangguk doang lalu memekik bahagia saat melihat si tampan sang ayah yang tersenyum ke arahnya dari arah tangga. "Ayah!" Anne menutup telinganya dengan suara melengking anaknya yang bahagia saat melihat sang suami berjalan mendekat ke arah mereka berdua.
"Putri jangan teriak, kasian bunda"ucap Raka menggerakkan tangannya. Putri terkekeh "Maaf yah"Ucap Putri meminta maaf. "Kebunda sayang"ucap Raka seraya mengusap kepala putrinya dengan lembut.
"Ehh iya lupa, maaf bunda cantik"Ucap Putri seraya menatap anne dengan tatapan memelasnya.
Anne mengangguk "Nggak papa, tapi lain kali nggak boleh kayak gitu. Putri kan cewek, nggak baik teriak-teriak kayak gitu"Peringat Anne lembut.
Putri mengangguk "Siap bunda" Anne menatap Raka yang masih tersenyum melihat Putri yang bahagia di pagi hari. lalu menatap Putri kemudian berkata "Sayang kamu ke meja makan duluan yah"Ucap Anne. Putri mengangguk lalu meninggalkan mereka berdua.
Anne mendekat ke arah Raka, lalu memperbaiki rambut Raka yang masih tak teratur. "Mas, perasaan dikamar ada sisir deh, kok berantakan sih"Ucap Anne yang masih fokus mengatur rambut sang suami.
Raka mengusap tengkuknya yang tak gatal lalu menggerakkannya "lupa hehe" Anne menggeleng "Kamu belum tua-tua amat perasaan, kok dikit-dikit lupa. Jangan banyak pikiran yah mas nanti kamu sakit lagi" Peringat Anne. Raka mengangguk lalu mendekatkan dirinya pada Anne. Setelah mendekat ia melumat bibir Anne agak lama dengan penuh kasih sayang. Biasa... Rutinitas tiap pagi penuh cinta yah gini.
Saat melepaskan penyatuan bibirnya Anne mendelik menatap Raka "Kalau ginian aja, nggak pernah lupa. Dasar" Raka terkekeh melihat ekspresi wajah sang istri yang terlihat lucu "Udah, ayo makan. Putri nanti cari kita lagi. Kamu taukan dia cerewet banget kayak aku"Ucap Anne saat merasa mereka sudah lama disini.
"Baru sadar?" setelah mengatakan itu kepada Raka. Raka berlari menjauh dari anne yang kini menatapnya tajam. "Yak! Mas!"Teriak Anne lalu berlari menyusul Raka yang kini sudah duduk manis menatapnya tanpa rasa bersalah.
Anne lagi ada ditempat ia bekerja. Ia suatu perusahaan yang menyediakan guru les privat. Anne salah satu guru les private bhs. Inggris. Ia memanfaatkan dirinya yang sangat fasih berbahasa inggris karena Anne merupakan keturunan Aussie. Hidup yang Anne dan Raka jalani itu memang terlampau dari batas mewah. Namun kehidupan yang mereka jalani semuanya penuh dengan senyuman.
Seperti saat ini, Anne lagi nggak ada jadwal buat ngajari anak-anak yang pengen les privat. Kadang Anne juga merasa risih dengan anak remaja dan seusianya yang biasanya menggoda dirinya saat les privat di rumah. Namun masih di batas wajar, jadi Anne tak mengambil tindakan lebih untuk hal-hal yang seperti ini.
Anne melihat pergelangan tangannya. Kini menunjukkan pukul 12:00 pas jam makan siang. Ia sudah ada janji sama Raka sang suami. Raka sempat mengajak Anne makan siang, dan Anne menyetujui hal itu. Jadi ia segera turun ke bawah melewati beberapa guru yang emang lagi sibuk-sibuknya.
Binggo! Raka udah stay di luar mobil dengan kacamata yang bertengger di wajahnya. Beberapa orang terkadang terpanah melihat ketampanan Raka. Namun beberapa yang tahu faktanya, hanya melirik sekilas saja. Anne mendekat tak peduli dan tak malu memiliki suami seperti Raka. Justru ia sangat bersyukur bisa mengenal raka dengan baik.
"Sayang" Sapa Anne seraya mencium pipi kanan sang suami. Raka terkekeh melihat tingkah sang istri. "Udah selesai?"Tanya Raka seraya menggerakkan tangannya. Anne tersenyum manis lalu membalas jawaban Raka dengan cara mengangguk. "Hari ini aku ternyata nggak ada jadwal. Soalnya anak yang mau aku ajar lagi sakit. Jadi bisa nemenin kamu jaga toko deh" Ucap Anne.
"Berarti bisa dong kita jemput putrinya bareng-bareng?"Anne mengangguk. "Iya, mas mau makan dimana?"Tanya Anne. Raka mengedikkan bahunya sebagai balasan bahwa ia juga tak tahu tempat enak buat makan dimana. "Kita makan batagor mau nggak? Aku lagi pengen banget"Ucap Anne memelas. Raka mengusap rambut Anne pelan. Lalu menyalakan mobilnya ke tempat yang Anne inginkan.
Sampai di tempat tujuan, mereka berdua memesan batagor sesuai keinginan Anne. "Mas mau yang pedas?"Tanya Anne. Pelayan yang menuliskan pesanan juga menatap Raka. Raka menggeleng namun hanya menggerakkan tangan seperti mengatakan "Sedikit saja" Anne yang mengerti kode itu mengangguk. "Mbak batagornya 2 tapi lomboknya di pisah aja" Pegawai itu mengangguk. "Males bicara ya mbak suaminya?"Tanya pegawai. Anne menyerngitkan keningnya "Kenapa nanya gitu yah" si pegawai hanya terkekeh "Cuma make kode sih hehe, di tunggu yah pesanannya mas mbak. Maaf karena ucapan saya tadi"
Anne menatap raka "Mas abaikan aja yah, kayak angin lalu aja" Raka hanya menganggukkan kepalanya. "Kalau udah makan anterin aku ke rumah sakit yah"Ucap Anne.
Raka menyerngitkan keningnya menatap Anne khawatir "kamu kenapa? Sakit?" anne menggeleng "Gapapa, tapi ada yang mau ku pastiin dulu hehe" Raka masih menatapnya dengan tatapan khawatir "Kamu beneran nggak papa sayang?"
"Nggak mas serius"ucap Anne meyakinkan Raka. "Kalau ada apa-apa kamu harus kasih tau aku, aku ini suami kamu jangan ada yang di tutup-tutupin." Anne terkekeh melihat wajah Raka yang nampak lucu dimatanya "Iya sayang"
Sekarang mereka berdua lagi di rumah sakit. Raka bingung kenapa Anne ngecek ke dokter kandungan? "Kamu nggak salah?" Tanya Raka. Anne hanya menggeleng "ke dokter kandungan bukan cuma ngecek hamil atau nggaknya mas, banyak hal selain itu kita bisa cek di sini" jelas Anne, lalu menarik tangan Raka untuk mengantri di luar ruangan sebelum namanya di panggil masuk untuk diperiksa.
"Mas, aku ada alumni SMA besok. Kalau kamu ngizinin aku datang, kalau nggak juga nggak papa"ucap Anne tiba-tiba saat mereka tengah duduk mengantri. Raka langsung menoleh menatap sang istri. "Kamu pergi aja, aku yang jagain Putri di rumah nggak masalah kok"Ucap Raka.
Anne memainkan jari Raka "Tapi kalau ada... Nggak masalah?"Tanya Anne hati-hati. Raka paham maksud Anne "Selagi kamu tau batasan aku nggak papa, aku percaya sama kamu Anne"Ucap Raka.
"Makasih mas" Ucap Anne lalu mengecup singkat pipi Raka yang kini tengah bersemu setelah di cium oleh Anne. "Ihh masih salting aja haha" Goda Anne. "Kalau kamu ikut aja gimana?" Tanya Anne memberi usulan. Raka menggeleng sebagai jawaban. "Aku nggak mau permaluin kamu Anne" batin Raka. Anne sedari tadi melihat gerak gerik Raka.
"Mas kamu nggak perlu insecure ini bukan kemauan kamu. Kamu ngalamin kejadian buruk dan berakhir seperti ini itu bukan keinginan kamu. Tapi keinginan Tuhan, scenario Tuhan. Jangan bersikap seolah kamu paling menyedihkan sayang... Itu nggak baik. Ada aku yang selalu disamping kamu. Syukuri nikmat Tuhan jangan sakitin diri kamu yah"Ucap Anne seraya mengelus pipi Raka dengan sayang.
"Ini takdir Raka... Jangan nyakitin diri kamu dengan bersikap semuanya bisa iya-iya aja. Aku nggak suka, kamu juga bisa larang aku. Aku nggak papa, itu wajar. Kamu kepala rumah tangga di sini. Jadi sebagai istri aku bisa mengerti"
-ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴇɴᴊᴏʏ ɪᴛ-
"𝐼 𝑑𝑜𝑛'𝑡 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑐𝑡 𝑎 𝑙𝑜𝑡 𝑜𝑓 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡, 𝑏𝑢𝑡 𝐼 𝑗𝑢𝑠𝑡 ℎ𝑜𝑝𝑒 𝑡ℎ𝑒 𝑓𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔𝑠 𝐼 𝑤𝑎𝑛𝑡 𝑡𝑜 𝑐𝑜𝑛𝑣𝑒𝑦 𝑡𝑜 𝑦𝑜𝑢 𝑔𝑢𝑦𝑠 𝑐𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑."
KAMU SEDANG MEMBACA
AND THAT'S YOU
FanfictionMas raka...menurutku pernikahan itu adalah rumah, tempat kita pulang. 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭: 09-04-21 𝐅𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝: Copyright© Hyufanyav, 2021 #Hak cipta dilindungi oleh undang-undang