Bab 7 : Hadiah untuk Zi

1.8K 266 23
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

"Kak Zi."

"Iya?"

Cethava melirik sekilas kakaknya, kedua gadis ini berada di dapur, membereskan beberapa perlengkapan.

"Gak jadi deh, kak."

Azhiva mengerutkan keningnya. Aneh.

"Apa? Udah manggil, harus jawab kenapa? Bikin penasaran kamu mah," ucap Azhiva.

"Ah nggak. Nanti kalau aku lanjut takut kakak marah."

Azhiva menghentikan kegiatannya, gadis itu menatap kearah Cethava yang masih sibuk sendiri. "Apa?"

Cethava diam sejenak. "Hm- soal, ibu."

Raut wajah Azhiva berubah, seperti biasanya jika ada kata mengenai ibu terdengar.

"Aku ketemu ibu."

"Dimana?"

"Tapi aku gak tau kak itu beneran ibu atau bukan. Tapi dia mirip banget ibu."

"Namanya Naze, dia ternyata mommy nya Karin. Teman kuliah ku yang tempo hari pernah main kesini. Kak Zi ingat kan?" lanjut Cethava lagi.

Naze?

Azhiva seperti teringat seseorang.

Teringat dengan suatu hal.

"Saya Naze. Salam kenal ya, siapa tau nanti kita ketemu lagi."

"Iya, bu."

"Saya duluan kalau gitu ya, harus buru-buru soalnya."

"Iya. Hati-hati."

Azhiva ingat, Naze, namanya mirip dengan seorang perempuan yang ia temui di supermarket waktu itu. Apa mungkin Cethava bertemu dengan orang yang sama dengannya? Jika iya, berarti apa yang dirinya rasakan tidak salah. Perempuan bernama Naze memang mirip sekali dengan Shanum, ibu mereka.

"Perasaan kamu aja kali," ketus Azhiva.

"Aku serius kak. Mirip banget. Dia-"

"Stop, Tha! Jangan bahas ibu sekarang!" tegas Azhiva.

"Maaf, Kak Zi."

Cethava mencuci tangannya lebih dulu di wastafel setelah kegiatannya tadi selesai.

"Aku ke kamar dulu ya," ucap Cethava. Gadis bertubuh tinggi itu berlalu.

Pelangi Tanpa Warna | end.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang