chapter four

995 76 3
                                    

"huh..seger banget badan Haru, tapi perut Haru gak seger:("

"Laper. Coba Haru ke bawah deh...siapa tau boleh makan"

Setelah itu Haruto kini berjalan menuju dapur, belum sampai ke dapur, Haruto melihat Mamahnya dan kakaknya sedang menonton tv...

Haruto berjalan perlahan lahan agar tidak menggangu kesenangan mamah dan kakaknya itu

"Mau kemana kamu?!"

"M-mamah. A-aku mau makan mah"

"Siapa yang izinin kamu makan hah!. Masuk kamar sekarang kamu!"

"I-iya mah" Haruto berjalan menuju kamarnya, sembari memegang perutnya yang kini sangat lapar

Sesampainya di kamar, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur

"Eh...ada air putih, minum air aja lah" kini Haruto menghabiskan air minum yang sangat banyak, agar rasa laparnya tidak terlalu

"Kenapa ya aku di siksa terus?, apa mamah nyesel ngelahirin aku?. Aku pingin banget kabur dari rumah ini, tapi kenapa mamah gak bolehin aku pergi?" Gumam Haruto di dalam hati

"Hua... ngantuk, tidur sebentar aja lah"

Tak perlu waktu lama, kini Haruto sudah tertidur pulas.
.
.
.
.

"Mah"

"Kenapa sayang?"

"Kenapa mamah gak bolehin adik makan, memangnya salah adik apa?"

"Salah dia itu, karena dia telat bangun sayang, jadi dia harus kena hukumannya" idih gitu doang, memang mamah yang☺️

"Tapi Kenta bangunnya juga telat"

"Shutt...sudah jangan di bahas lagi, abis ini kamu ke kamar ya, mandi dan istirahat jangan lupa ok"

"Ok mah. Yasudah mah, Kenta ke kamar ya"

"Iya"
.

"Mana Sudi aku ngehukum anak ku...biarin aja tu anak tersiksa di sini biar dia tau apa yang di rasakan suamiku..."

"Aku akan buat dia tersiksa terus menerus, karena orang tua dia suamiku di hukum seumur hidup"
.
.
.
.
.

"Ben...saya perintahkan kamu untuk terus mantau dia. Ketika saya ada di Thailand kamu jangan lupa untuk terus memberikan info tentang dia"

"Baik tuan. Saat tuan dan nyonya sudah balik ke Korea, saya akan membawa anak tuan ke dalam pelukan mu tuan. Saya janji itu"

"Baiklah, urusan ini saya akan percayai kamu"

"Kalau begitu saya pergi dulu"

"Baik tuan"

Setelah itu, kini dia(Tuan) sudah ada di dalam pesawat, dan tak akan butuh waktu lama lagi, pesawat di berangkatkan dari Korea menuju Thailand

"Sayang... mungkin kabar yang aku bawa ini akan membuat mu senang...tunggu aku di sana sayang...dan kita akan kembali laki ke sini dan hidup abadi bersama anak kita"

Sekitar 1 hari dalam penerbangan kini pesawat sudah mendarat. Setelah itu dia (Tuan) kini menuju mobil yang sudah di siapkan untuk mengantarkan dia ke tempat istrinya

Tak butuh waktu lama sekitar 1jam, mobil ini kini sudah masuk ke dalam mansion milik tuan tersebut

Setelah tuan tersebut keluar dari mobil, ia di sambut dengan pelukan hangat oleh sang istri

"Sayang...aku kangen kamu.."

"Aku juga sayang..."

"Yasudah ayo masuk"

Kini suami istri ini duduk di raung tamu yang super megah

"Sayang...aku ada kabar baik untuk kamu"

"Kabar baik? Kabar apa?"

"Kalau aku sudah menjadi penculik anak kita...dan saat kita pulang lagi ke Korea kita akan hidup bersama anak kita lagi"

"Bener! Kamu beneran sayang..."

"Iya sayang"

"Yasudah ke kamar aja yuk, aku kangen tidur berdua sama kamu"

"Kamu ini ya Lis di tinggal satu Minggu aja udah kangen apa lagi bertahun tahun"

"Banyak omong lu Bin.."

"Manggil nama ya sekarang"

"Kamu duluan ye..."

"Yaudah...ke kamar yok, capek ini"

"Iya iya"

Biarkan dua pasangan suami istri ini tidur berdua
.
.
.
.

"Wih! Enak sekali anak ini tidur pulas. EH HARUTO BANGUN KAMU"

"apa mah..."

"APA MAH APA MAH, BANGUN SEKARANG JUGA!"

"I-iya mah"

"Sekarang ikut mamah pergi ke pasar,"

"Bukannya kemarin udah ya mah"

"Banyak omong kamu, nurut aja apa susahnya!"

"Iya Mah"

____________
TBC

Gimana? Ceritanya aneh gak sih?
Kalau gak nyambung maklumi, ini aku buat ceritanya sambil ngerjain tugas

Kalau kalian pingin cepet cepet Haruto ketemu orang tua kandungnya, sabar ya

Pingin gak nih Haruto bisa bahagia?

Yaudah segitu aja ya

Babay

Awal Yang Menyakitkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang