chapter five

963 70 2
                                    

Kini malam sudah tiba dan jam sudah menunjukkan pukul 10.18 seharusnya kita akan tidur, namun berbeda dengan Haruto, karena ia bukannya tidur namun melainkan mengerjakan tugas tugasnya dan di tambah tugas kakaknya tersebut. Bisa kalian pikirkan ya gimana capek nya Haruto.

"Capek banget, tugasku udah selesai, sekarang tinggal tugas kak Kenta"

Kira kira satu jam Haruto menyelesaikan tugas kakaknya tersebut, kenapa bisa satu jam...karena Haruto sedikit tidak mengerti pembelajaran kakaknya. Jelas dong Haruto dan kakaknya aja beda 2 tahun

"Akhirnya... selesai juga. Ok mari tidur, karena besok sekolah" kini Haruto sudah terlelap dalam tidurnya.
.

Di pagi ini Haruto sudah siap untuk pergi ke sekolah, setelah ia selesai mengemasi buku bukunya ia langsung pergi kebawah, dan tak lupa ia membawa pr sang kakak

"Kak...kak Kenta ini tugas kakak...maaf ya kalau tugasnya nanti salah"

"Gak pa-"

"Kalau tugas Kenta salah...kamu yang akan kena akibatnya!. Ngerjain itu aja bisa salah!"

"I-iya mah. Yasudah Haruto berangkat ya"

"Ya udah sana lah..."

Haruto kini berangkat sekolah sangat pagi, ini sih rutin untuk Haruto, karena sekolah nya cukup jauh dari rumah dan lagi ia harus berjalan menuju sekolah, karena ia tidak di beri uang apa pun dengan mamanya.

Ketika Haruto berlari, ia tak sadar bahwa tali sepatunya lepas, dan tak sengaja ia menginjak tali sepatunya tersebut, dan berakhir jatuh, pas sekali ada batu besar di sana dan kepalanya terkena batu tersebut..

"Akh....sakit...ah...kepala Haru...akh.... tolong"
Kini Haruto yang sembari tadi memegang kepalanya yang terus menerus mengeluarkan darah kini pingsan tak berdaya

Dan untung saja ada orang yang melihat Haruto pingsan, dan kini orang tersebut membawa Haruto ke RS terdekat

Tak berselang lama kini luka di bagian kepala Haruto sudah di obati dan di perbankan

Syukurnya luka Haruto tidak parah jadi ia boleh pulang. Di saat perjalanan menuju ke rumahnya, Haruto sangat gelisah, ia takut kalau Mamahnya memarahi dia karena tidak sekolah. Kalau ia sekolah, itu tidak mungkin karena sekolah sudah melakukan pembelajarannya dan pintu gerbangnya pun sudah tertutup. Jadi mau tak mau Haruto tetap akan pulang. Ia sudah pasrah akan di marahi oleh Mamahnya nanti.

Sesampainya ia di rumahnya, Haruto kini membuka pintu rumahnya tersebut. Setelah ia membuka pintu tersebut ia melihat Mamahnya sedang menonton tv sambil memakan camilan.

"M-mah"

"Hah? Kamu kenapa pulang?!. Kamu mau bolos ya!"

"E-nggak mah"

"Enggak enggak! Mulai nakal ya kamu! Kamu gak liat apa Kenta? Dia gak pernah sama sekali berniat bolos seperti kamu"

"Haruto nggak-"

"Alah diam kamu! Dan apa lagi itu di kepala mu, oh apa dengan cara kepala mu di perban kamu bisa membohongi aku gitu?! Tapi tidak mungkin!. Sekarang tunggu aku di kamar mu"

"Mamah mau ngapain? Tolong ja-"

"DIAM! CEPAT KAMU MASUK KE KAMAR SEKARANG JUGA"

"I-iya"

Sesampainya Haruto di kamar. Ia hanya bisa pasrah, ia akan menerima apa yang akan di lakukan oleh Mamahnya.

Cklek

"HARUTO! KAMU INI BIKIN MALU MAMAH AJA YA.. NGAPA KAMU BOLOS HAH?"

PLAK

"KAMU INI HANYA BEBAN UNTUK AKU TAU GAK!"

Plak

"Mah cukup... Sakit hiks"

"APA? SAKIT? BIAR TAU RASA KAMU... SIAPA SURUH KAMU BOLOS HAH?! IKUTI KENTA...DIA GAK PERNAH BOLOS! KAMU INI UDAH BEBAN BIKIN MALU AJA KAMU!"

Plak

Plak

Plak

Plak

"KAMU DI HUKUM! KAMU TIDAK BOLEH MAKAN! INGAT ITU!!"

"M-mah t-tolong j-jangan...s-sakit mah..."

"HALAH...DIAM KAMU!. MAKANYA LU GAK USAH MALU MALUIN GUA!"

PLAK

"Rasain kamu Haruto hahah" batin mamah Haruto

___________
TBC

Aduh...ini ceritanya terlalu ya...

Gila keknya mamak Haruto ini otaknya udah hilang di makan setan...

Aduh...gimana ini badan nya Haruto, di pukul pukul berkali kali
.
.
Yaudah
Babay

Awal Yang Menyakitkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang