5. Dua Kehidupan yang Berbeda

101 17 4
                                    

▪︎ Happy reading
︎ Kalo suka like, komen, sama share, ya

~~~

Ratu baru saja selesai menata barang-barang di rak saat seorang pelanggan berdiri di meja kasir untuk membayar barang belanjaan. Wanita itu meletakkan keranjang yang dipakainya untuk membawa barang lalu bergegas ke depan. Dia tersenyum ramah kepada pelanggan tersebut dan mulai memindai kode batang pada bungkus barang menggunakan alat pemindai kode batang.

"Sekalian sama pulsanya, Mas? Atau rotinya, lagi promo beli satu gratis satu." Ratu dengan tetap tersenyum menawarkan jasa lainnya beserta barang promo yang ada.

"Enggak, Mbak. Itu aja."

"Ini total belanjaannya sudah lebih dari lima puluh ribu, Mas-nya bisa tebus murah. Ada teh botol lima ribu dapet tiga, oreo dua belas ribu dapet dua, atau yang lainnya yang ada di daftar ini." Ratu menunjuk poster di depan komputer.

"Kalo tebus no Hp Mbak-nya aja, bisa?"

Seketika wajah ramah yang ditunjukkan Ratu dari tadi berubah menjadi malas. Kejadian seperti ini sudah dialaminya berkali-kali, tetapi tetap saja membuatnya risih setiap ada pelanggan yang menggodanya. Dia segera mengubah wajah cemberutnya itu menjadi tersenyum kembali setelah menghela napas panjang.

"Kalo itu nggak dijual, Mas. Maaf."

Pria dihadapan Ratu tersenyum sambil menunduk menahan malu. Dia menyibukkan diri dengan mengambil uang dalam dompet. "Ya udah, kalo gitu tambah teh botolnya aja, Mbak."

Ratu mengangguk lalu mengambil tiga teh botol dan memasukkan ke dalam keresek setelah menghitung total belanja.

"Semuanya jadi 62.000, Mas."

Wanita itu menerima uang pecahan seratus ribu. Kemudian, memberikan kembalian dan setruk serta barang belanjaan.

"Terima kasih sudah berbelanja di Betamart."

Ratu mempersilakan pelanggan berikutnya untuk membayar di kasir. Dia melakukan kegiatan yang sama seperti tadi dan tidak lupa menawarkan jasa serta produk promo lainnya. Kali ini, di hadapannya adalah seorang gadis remaja yang masih mengenakan seragam sekolah.

"Totalnya dua puluh ribu."

Gadis itu menyerahkan uang pecahan lima puluh ribu. Ratu menerimanya lalu mengembalikan uang tiga puluh ribu beserta setruk dan barang belanjaan gadis itu.

"Kakak-nya terlalu cantik untuk jadi kasir mini market kayak gini. Makanya digodain mulu sama pelanggan cowok."

Ratu ikut tertawa karena ucapan gadis itu. "Udah resiko pekerjaan kayaknya. Jadi, ya, diterima aja. Terima kasih sudah berbelanja di Betamart."

"Makasih, Kak," ucap gadis itu setelah menerima barang belanjaannya.

Ratu melanjutkan kegiatannya menata barang yang sudah kosong. Setelah itu dia bisa bersiap untuk pulang karena waktu kerjanya sebentar lagi habis dan akan ada pegawai lain yang menggantikannya.

"Kenapa tadi, Mbak? Digodain sama pelanggan cowok lagi?"

Ratu menoleh kepada Angga, teman kerjanya yang merupakan pramuniaga. Pria itu membawa kotak berisi barang-barang yang akan ditata di rak.

"Biasalah. Udah kebal juga."

"Yang kayak gitu nggak usah diladenin, Mbak. Udah sini, biar gue yang lanjutin nata barang. Makasih udah dibantuin. Lo ke kasir aja, Mbak. Bentar lagi ganti sif, kan?"

Ratu berdiri sambil menepuk-nepuk tangannya. "Ya udah gue ke depan dulu, ya."

Tiga puluh menit kemudian, Ratu sudah selesai menghitung uang hasil kerjanya hari ini. Dia memasukkan uang tersebut ke dalam kantung plastik lalu menyerahkan kunci kotak kasir kepada pegawai yang mendapat jam kerja setelahnya.

Ketiban Meteor Cinta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang