▪︎ Happy reading
▪︎ Kalo suka like, komen, sama share, ya~~~
Hari ini Raja datang ke toko lebih pagi dari biasanya karena sore harus ke mal untuk mengecek persiapan pameran besok. Dia berjalan ke ruangannya di lantai dua sambil sesekali menyapa pegawai yang dilewati. Pria yang hari ini memakai kaus berkerah dengan celana chino berwarna cokelat muda itu menghampiri beberapa pegawai yang berkumpul di salah satu sudut lantai satu.
"Nanti ngobrol lagi waktu istirahat. Sekarang kita kerja dulu, yuk! Kalo target bulan ini terpenuhi, saya traktir semua. Gimana?" ucap Raja sambil merangkul pundak salah satu pegawai pria.
"Serius, Pak? Traktir makan-makan, nih? Sama bonus juga, nggak, Pak?"
Raja tertawa mendengar pertanyaan dari pegawai yang dirangkulnya itu. "Gampanglah itu. Bisa diatur. Asal kalian semua jangan males-malesan. Kalo semua target bisa terpenuhi, bisa saya pertimbangkan untuk bonus akhir tahun."
Pria itu menepuk lengan tiga pegawai yang berdiri di dekatnya lalu melanjutkan perjalanan ke lantai dua sambil melambai.
"Makasih, Pak. Kita akan bekerja keras!" teriak salah satu pegawai pria dengan mengepalkan tangan ke udara.
"Ayo-ayo bubar. Balik ke stand masing-masing." Seorang lainnya membubarkan perkumpulan itu dan kembali ke tempat masing-masing.
Tiba di lantai dua, Raja menghampiri meja pegawai yang bertanggung jawab untuk pameran.
"Ke ruangan saya sekarang," perintahnya sambil mengetuk meja pegawainya itu.
Raja masuk ke ruangannya diikuti oleh pria yang membawa buku catatan kecil dengan pulpen. Dia mempersilakan pegawainya itu untuk duduk di sofa yang tersedia. Setelah memeriksa beberapa email di komputer, dia duduk di hadapan pegawai tersebut.
"Gimana untuk persiapan pameran besok, Gal?"
"Semuanya sudah aman, Pak. Abis ini saya mau liat langsung ke lokasi."
"Sekalian abis makan siang aja. Saya ikut."
"Oh, baik, Pak. Ada yang perlu ditambah lagi, Pak?"
"Ah, ini Galih. Untuk SPG dan SPB gimana? Jadi ambil berapa orang? Terus di toko tinggal berapa?"
Pria bernama Galih itu membuka catatannya. "Untuk SPG kita udah dapet dua, kebetulan mereka udah sering bantu-bantu untuk event brand Samsung, Pak. Untuk SPB kita juga dapet dua orang. Nanti di toko masih ada dua orang untuk masing-masing brand. Saya rasa masih bisa hendel untuk pembeli yang datang ke toko."
"Oke kalo gitu. Kamu bisa balik ke meja lagi."
Raja kembali ke meja kerjanya setelah Galih keluar dari ruangan. Pria itu mengeluarkan ponsel yang berdering dari saku celananya. Dia mengerutkan kening saat membaca nama seorang marketing salah satu merek gadget terkenal itu.
"Gimana, Mas?"
"Saya denger toko Bapak mau ikutan pameran di Blok M Square besok?"
"Tau aja soal pameran-pameran kayak gini."
Suara tawa dari seberang telepon memenuhi pendengaran Raja.
"Taulah, Pak. Kan, udah kerjaan saya itu. Jadi, gini, Pak. Ini untuk seri terbaru Iphone udah rilis dan kami punya stok hanya beberapa aja. Kalo Pak Raja mau ambil, saya kasih harga spesial. Gimana, Pak?"
Raja tidak langsung menjawab, dia berpikir sambil mengetukkan-ngetukkan pulpen yang dipegangnya ke meja.
"Oke. Saya ambil. Sepuluh dulu aja, Mas. Mau saya taruh di pameran besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketiban Meteor Cinta [TERBIT]
RomantizmMenyandang nama Ratu tak lantas membuat wanita 26 tahun itu memiliki kehidupan mewah seperti seorang ratu sungguhan. Ratu Anindya harus berhenti kuliah dan menjadi pekerja paruh waktu di beberapa tempat sejak kepergian sang ayah. Di tengah kerumitan...