Falling asleep restlessly
"tunggu aku, ya? Aku akan datang, aku janji!"Perlahan lahan aki membuka matanya, sadar kalau barusan semuanya hanyalah mimpi membuat aki buru buru beranjak dari kasurnya dan pergi keluar dengan buru buru.
Kedua temannya yang sadar akan kehadiran aki langsung heran melihat aki yang seperti terburu buru, rambutnya yang berantakan serta wajahnya terlihat panik.
Denji mencoba menahan temannya itu untuk lebih tenang, power pun sama untungnya aki menghentikan langkahnya dan dia menduduki dirinya di sofa.
Kedua temannya menunggu aki untuk berbicara tetapi aki masih diam saja dan hanyut dalam fikirannya sendiri
Sekarang yang ada difikiran hanyalah mencari keberadaan name dimana. Ia harus menemui gadis itu.
"Hey, ada apa?" Suara denji membuat aki sadar akan sekelilingnya
"Aku rindu seseorang" denji dan power melirik satu sama lain, mereka kira aki merindukan himeno tetapi salah.
"Kami tau kau baru kehilangan himeno tetapi tidak baik larut dalam kesedihan" aki melirik kedua temannya dengan tatapan yang sulit di artikan, sontak mereka berdua ngeri ketika ditatap aki
"Bukan himeno, kalian tidak tau siapa yang aku rindukan."
"Terus siapa?" Aki tidak ingin menjawab ia menatap balkon apartemennya, hanyut dalam fikiran sendiri tanpa memperdulikan pertanyaan yang di lontarkan denji dan juga power.
Bagaimana caranya ia menemukan name? Apa dia akan menuruti perkataan name untuk diam dan menunggunya datang...
Apa benar name akan datang?
"Hoy aki, jangan melamun kalau di ajak ngobrol" tepukan dari power membuat aki meringis
"Jangan pasang wajah seperti itu dong terlihat depresi sekali, tau!" Power terkekeh mendengar ucapan denji yang menurutnya lucu, jarang juga ia melihat aki seperti ini.
Ingin rasanya denji dan power mengejek temannya yang lagi berduka ini hanya saja mereka takut di usir, tetapi bukan mereka namanya kalau menurut. "Sudahlah wajahmu itu seperti korban bencana alam tau"
"AHAHAHAHAHAHA" Power tertawa kencang sangat kencang bahkan aki menutup telinga nya mendengar tawa dari temannya itu.
"Sudah, sudah denji. Jangan ngomong lagi aku akan tertawa sampai besok"
𝘼𝙠𝙞 𝙃𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖𝙬𝙖
Sudah tepat 2 bulan dari hari kematian himeno dan munculnya name di mimpi Aki, walau aki terlihat seperti biasanya tetapi ia masih menunggu ke datangan name.
Ia tidak punya waktu luang untuk mencari name karna makima selalu menyuruhnya menyelesaikan misi dan mengawasi 2 temannya itu. Tetapi ia yakin cepat atau lambat pasti mereka akan bertemu kembali...
"Ku rasa denji akan mati" denji menatap garang power, gadis ini memang blak blakan.
Terkadang, aki selalu teringat name jika melihat power karna mereka 11 12 tetapi hanya saja bagi aki, name lebih baik dari power dan juga lebih waras.
Ketika mereka melewati rumah sakit entah mengapa aki ingin masuk kerumah sakit itu. Ia menghentikan langkahnya menatap rumah sakit yang dimana taman rumah sakit banyak orang orang yang sedang berkunjung dan menemani pasien yang sedang sakit untuk jalan jalan.
Ia teringat akan name yang pucat, apa mungkin name di rawat di rumah sakit?
"Kau ingin masuk?" Aki menggelengkan kepalanya dan hendak pergi dari sana tetapi salah satu suster menyebutkan nama yang sangat ia kenal
"Ah, sudah 2 tahun name-san belum bangun ya?"
"Bahkan ibunya terlihat depresi menunggu anaknya bangun kembali"
"Tapi keadaannya sekarang lebih baik, bukan?"
"Katanya cepat atau lambat ia akan sad—" aki menarik salah satu tangan suster itu, sehingga ketiga suster itu menghentikan langkahnya dan mendapatkan aki dengan wajah khawatirnya lagi dan lagi kedua temannya dibuat kaget oleh aki.
Kedua temannya berlari kearah aki yang menarik tangan pasien, mereka melihat jelas wajah khawatir aki "hoy, aki. Apa yang kau lakukan?"
"Maaf, ada apa?" Pemilik tangan yang aki pegang angkat bicara dengan raut bingung nya
"apa itu Nakamura name?" Para suster mengangguk menyetujui ucapan aki, aki bergetar hebat saat mereka menganggukan kepala mereka.
Sekarang mereka bertiga sudah tiba di ruangan yang aki duga itu ruangan name, tetapi entahlah apa benar? Aki berharap kalau itu name tetapi ia takut menerima kenyataan bahwa gadis yang ia cari cari dengan koma dan kritis selama 2 tahun.
"Beneran boleh masuk?" Denji nampak ragu untuk masuk kesana sedangkan aki hendak masuk dan power mengikuti aki, mau tidak mau denji pun ikut.
Walau dibenak kedua temannya itu bertanya tanya siapa name yang membuat aki mengekspresikan wajah yang seperti takut dan ragu seperti ini?
Ketika mereka sudah masuk, mereka dapat melihat jelas ada seorang gadis yang terbaring lemah dengan alat yang membantunya untuk hidup.
Wajah pucat nya membuat aki bergetar hebat dan terlihat jelas bahwa aki seperti tidak terima melihat gadis yang selama ini ia cari terbaring lemah disana.
Saat aki sudah benar benar jelas melihat wajah gadis itu, pintu terbuka dan mendapatkan seorang pria yang sudah cukup dibilang paruh baya itu datang dan kaget ketika melihat sosok aki.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ 𝘼𝙠𝙞 𝙃𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖𝙬𝙖
RomanceDisini, tentang kisah kita dan waktu yang berperan mendewasakan kita, meski tak utuh. "Mungkin kalau kamu tidak ada, kota ini tidak ada artinya." Karena dalam hidup, aku tidak punya banyak hal. Jadi, kehilangan dirimu adalah hal yang menyakitkan.