Nasty
"Aki, mau kemana?"
"Membawamu ke taman, mungkin?" Name langsung murung mendengar tujuan aki
"Aku gamau, Kau jadi candu ya kepada taman" Aki menatap name dengan bingung
Ya, siapa yang tidak bosan jika bertemu taman terus?
Aki menggenggam tangan gadis itu yang membuat sang gadis langsung menoleh kearah aki
"Kalau begitu-
Artinya, aku lebih candu padamu." Name menatap pria itu dengan kesal, sedangkan aki malah tertawa melihat respon gadis itu.
"Hahaha, apaan wajahmu itu, sangat lucu" name menatap aki dengan garang, ia tidak segan segan menghantam kaki aki dengan koper yang ia bawa itu.
"Menyebalkan"
"Itai" Aki meringis kesakitan, name hanya tersenyum senang melihat aki yang kesakitan.
"Kalau tidak ke taman, memang mau kemana lagi?" Name nampak berfikir sejenak membuat aki menunggu jawabannya
"Kerumah mu" aki tersentak kaget dengan ucapan name, teringat bahwa dirumah nya ada 2 hama.
"Jangan, dirumahku ada 2 sialan itu"
"Hey, apa apaan ucapanmu itu? Kasar" aki mengeluarkan rokok nya
"Maaf" name melirik aki yang sudah menghisap rokok itu, ia tidak masalah dengan rokok itu hanya saja asap nya terhirup kehidung name membuat name terbatuk batuk.
Sontak aki langsung mematikan rokoknya "Maaf, name" sang gadis malah menatap nya dengan bingung
"Untuk apa? Aku tidak masalah kok, kalau mau merokok merokok saja"
Aki mengusap pipi gadis itu, ia masih terbatuk batuk aki jadi merasa bersalah.
"Baiklah, mari ke rumahku" name tersenyum senang kearah aki
"Kalau denji atau power berbicara aneh aneh jangan di ladenin."
"Wakatta"
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ
Name tersentak kaget saat mendapatkan denji dan power yang sedang berpelukang dan...
Tangan denji ada di dada power.
Aki nampak tidak sadar dengan tangan denji itu, sedangkan name menatap mereka dengan tidak percaya apa yang ia dapatkan didepannya ini.
"MESUM" teriak name dengan keras, denji dan power hanya menatap name dengan senyuman bangga mereka sedangkan aki baru sadar dengan tangan denji itu.
Bisa bisanya ia menampung dua sialan ini "name tidak usah kaget gitu, ini enak loh kaya di pijat" ucap power tanpa rasa malu nya
Name yang mendengar ujaran power hanya merona merah, bisa bisanya ia disuguhi pandangan seperti ini.
"Benar, kau bisa dengan aki atau denganku saja?"
"Hah?" Aki melemparkan sendok kearah denji tetapi denji menangkap sendok itu
"Sudah sudah aki, jangan marah" name menahan tangan aki yang hendak melempar barang lain, sekarang ia tau kalau pria ini ternyata kalau marah melemparkan barang, bahaya juga.
"Padahal aku bicara yang benar, aku tau kok aki kalau kau juga ingin kan"
"Diam, aku tidak akan melakukan itu didepan kalian"
"Huh? Jadi melakukannya diam diam? Diam diam agresif sepertinya kau ini" sebelum aki mengamuk lagi name sudah menarik pria itu dengan kuat hingga name memeluk aki untuk tidak jatuh
"Udah jangan didengerin ucapan denji itu, lebih baik kita ke kamarmu agar tidak melihat mereka, ya?" Aki mengangguk dan aki menuntun gadis ini untuk ke kamarnya
"AKH" Gila power
Aki mendudukan name di kasur miliknya sedangkan dirinya berjongkok didepan name "sudah ku bilang kan"
"Ya, aku tidak menyangka mereka berbuat hal vulgar seperti itu" name menutup wajahnya mengingat kejadian tadi dimana denji yang meremas dada milik power
"Name?"
"Jangan fikirkan kejadian tadi"
"Ah, baiklah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ 𝘼𝙠𝙞 𝙃𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖𝙬𝙖
RomanceDisini, tentang kisah kita dan waktu yang berperan mendewasakan kita, meski tak utuh. "Mungkin kalau kamu tidak ada, kota ini tidak ada artinya." Karena dalam hidup, aku tidak punya banyak hal. Jadi, kehilangan dirimu adalah hal yang menyakitkan.