All About Time
Hujan, mulai turun membuat name yang sedang berada di luar menjadi basah kuyup.
Gadis ini tidak ada niatan untuk menghindar, karna... ia menunggu saat saat seperti ini. Kehujanan basah kuyup tanpa sengaja, name berlari kecil menikmati butiran butiran Hujan yang menyerbunya.
Sekarang, dirinya sudah benar benar basah kuyup tetapi semangatnya tidak patah. Ya, tetapi semuanya hancur saat seseorang yang meneriaki namanya.
"NAMEE!!" Name tidak ingin menoleh ia pura pura tidak kenal dengan orang yang meneriakinya, siapa lagi kalau bukan.. aki hayakawa.
Pria itu baru saja ingin keluar dari apartemennya untuk membeli beberapa camilan untuk nanti malam, tetapi ia malah menemui seorang gadis yang sedang berlari kecil menikmati hujan.
Aki langsung geram dengan gadis itu. Ia langsung saja meneriakinya dengan keras
"Name! Aku tau itu kau" Baiklah kali ini dirinya harus menyerah dan menerima ceramah dari aki
Gadis itu membalikkan badannya dengan wajah tanpa dosanya dan malah seperti tidak terjadi apa apa. Ia berjalan kearah aki, walau aslinya ia tidak berani. Mau bagaimana lagi..
"Kau ini!!!" Mata aki seperti ingin mengeluari laser...
"Kau pergi ke power dan minjam bajunya, aku ada urusan" walau aki menyuruhnya seperti itu, ia yakin bahwa aki sangat marah dengan dirinya.
Name langsung pergi ke apartemen aki dan meminta power untuk meminjamkan bajunya, ia mandi secara terburu buru dan hendak menyusul pria jambul itu.
Ia menelusuri supermarket mencari cari keberadaan si jambul sampai ia mendapatkan pria itu yang sedang memilih milih sesuatu, name berlari kearah pria itu dan hendak mengkagetkannya.
"Hayoo, kau sedang apa" Aki nampak tidak kaget malah terlihat tenang dan tidak merespon gadis itu.
"Aki??" Pria itu memasukkan salah satu kaleng yang ada di tangannya dan mendorong troli itu tanpa memperdulikan name.
Name yakin bahwa aki benar benar marah padanya karna ia hujan hujanan, padahal tidak sengaja..
Aki kekanak kanakkan
"Aki, kenapa diem?" Pria itu masih saja tidak meresponnya, ayolah masa aki marah karna itu doang?
Dasar tidak dewasa!
"Ak—"
"Lho lho, hayakawa" suara seorang wanita paruh baya membuat name dan aki menoleh secara bersamaan.
"Ah, selamat sore" Aki menyapa nya dengan sopan membuat name sedikit kesal. Sedangkan, wanita paruh baya itu menatap name dari atas sampai bawah.
"Hayakawa, lain kali kau harus membawa jaket untuk istrimu.." name dan aki tersentak bersamaan sembari menatap satu sama lain
"Aku juga baru tau kalau hayakawa ternyata memiliki istri, ku kira kau masih bujang" kedua wanita paruh baya itu terkekeh. Sedangkan, keduanya malah seperti orang aneh.
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ
Sekarang name tau kenapa aki tidak meresponya dari tadi, karna ia memakai pakaian terbuka!
Ayolah, aki ini ternyata terlalu berlebihan pada name.
"Kau juga tau kalau masih hujan tetapi kenapa memakai pakaian terbuka? Kau mau aku kasih jaket padamu, seperti di drama?"
Rasanya name ingin melemparkan aki dengan sendalnya tetapi ia masih bisa sabar. Memang apa yang mau di harapkan dari aki hayakawa?
Jelas, tidak ada.
Manik hitamnya menatap punggung belakang aki dengan kesal tetapi entah mengapa sesuatu kenangan teringat, dimana mereka pertama bertemu.
Saat itu...
Gadis bersurai hitam lekat itu mendapatkan seorang pria yang sedang menangis tersedu sedu. Awalnya ia hanya penasaran siapa yang menangis? Ternyata seorang lelaki
Ia lebih memilih melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana tanpa memperdulikan anak laki laki itu
Besoknya gadis itu datang kembali dengan luka luka yang berada di pipi dan tangannya, ia hanya ingin melihat pria itu apa ia masih menangis?
Ternyata, iya.
Name berdiri tepat di depan anak laki-laki dengan angkuhnya, anak laki-laki itu langsung menatapnya dengan mata merahnya dan juga wajahnya sangat menyedihkan.
Name memperlihatkan luka di pipi dan tangannya kepada anak laki-laki itu "aku juga terluka! Tetapi aku tidak menangis!"
Menangis bukan tentang luka saja, name...
Anak laki laki itu tidak meresponya melainkan pergi tetapi tangan name menahannya dengan tatapan galaknya yang ia perlihatkan.
"Memangnya kalau kau menangis, semuanya akan berjalan sesuai keinginanmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ 𝘼𝙠𝙞 𝙃𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖𝙬𝙖
RomanceDisini, tentang kisah kita dan waktu yang berperan mendewasakan kita, meski tak utuh. "Mungkin kalau kamu tidak ada, kota ini tidak ada artinya." Karena dalam hidup, aku tidak punya banyak hal. Jadi, kehilangan dirimu adalah hal yang menyakitkan.