Our Relationship What?
"aki, mari menghabiskan waktu bersama sama, aku ingin bersamamu setiap saat."
Perkataan name membuat aki tidak bisa fokus, ia menghela nafasnya dengan kasar membuat denji sadar akan helaan nafas aki.
"Kau kenapa?" Aki melirik denji seolah olah bingung sendiri
"Tidak"
"Bagaimana kondisi name?"
"Dia sudah membaik, kenapa menanyakan name?" Ayolah, itu hanya basa basi.
Aki itu sangat kaku ya bahkan basa basi saja dia malah terlihat sangat serius, apa dia gampang cemburuan?
"Tenanglah, aku hanya menanyakan kabarnya. Apa name itu sangat berarti dikehidupan mu?" Aki menghentikan kegiatan makannya itu dan menatap denji lamat lamat
"Kau penasaran dengan hubunganku dan name?"
"Ya, semacamnya. Lagian kau terlihat sangat berbeda saat bersamanya bahkan saat aku menyebut namanya saja kau terlihat sangat berbeda"
"Berhenti berbicara omong kosong, denji. Apapun hubunganku dengan name bukan urusanmu, mengerti?" Power yang memperhatikan mereka hanya diam saja, lagian ia setuju dengan Aki kalau denji tidak seharusnya penasaran dengan hubungan mereka.
Tetapi, ia juga setuju dengan denji. Sejujurnya, ia juga penasaran siapa sih name itu dimata aki?
"Kau sensitif kalau bahas name" sekarang power angkat bicara, membuat suasana makan malam hari ini agak mencekram.
Aki yang tadinya ingin melanjutkan makannya langsung berhenti lagi, ia ingin makan saja susah sekali "intinya aku lebih menghormati name karna ia teman kecilku"
Jawaban yang membuat keduanya tidak puas dan malah kesal sendiri "apa apaan itu? Tidak membuatku puas akan rasa penasaran ini."
"Suatu saat nanti kalian juga tau" keduanya menatap satu sama lain, baiklah mereka menyerah untuk mencari tau siapa aslinya name.
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ
Hari ini aki agak sibuk dengan pekerjaan, name yang sedari tadi menunggu kehadiran aki pun mulai menghelakan nafasnya.
Ia fikir aki pasti hari ini akan tidak datang, suara langkah kaki membuat name mengalihkan fokusnya "makima?" Makima tersenyum kearah name
"Hari ini aki agak sibuk karna pekerjaannya" sekarang name tau kenapa aki tidak datang seperti biasanya, padahal hari ini dia di perbolehkan untuk pulang.
"Hari ini kau bisa pulang?"
"Iya, aku juga sudah bisa berjalan lagi" senyuman name terukir kearah makima yang membuat makima juga ikut senang
"Syukurlah, ku kira kau akan disini lebih lama. Mau pergi ke tempat kerja aki?" Name menatap makima tidak percaya tetapi matanya berbinar binar
Makima yang melihat respon name ia malah terkekeh "aku yakin aki pasti akan senang saat melihat mu"
Name pun menyetujui ajakan makima
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ
Aku mengikuti langkah makima yang terlihat didepan ada sebuah gedung yang sangat besar, aku mendapatkan sebuah kelompok yang sedang berdiri didepan gedung itu.
Jarak antara makima dan kelompok itu semakin dekat sedangkan aku masih dibelakang makima, karna aku belum benar benar pulih dan juga aku baru bisa berjalan.
Aku menatap satu pria yang terlihat sangat menarik, ya siapa lagi kalau bukan, aki.
Pria itu memang sangat mencolok dengan kunciran anehnya itu, menurutku. Aku mempercepat langkahku menyamakan langkahku dengan makima, makima melirikku dengan senyuman khasnya itu.
Jemarinya terarah kepada pria berkuncir itu yang sedang berdiskusi dengan temannya, aku pun tersenyum kearah makima dan saat jarak kami dekat dengan mereka aku langsung ingin menyapa dirinya.
"Emm, apa boleh aku sapa aki?" Pertanyaan ku membuat makima terkekeh, ia mengarahkan tangannya untuk mengelus rambutku.
"Siapa bilang tidak boleh? Lakukanlah, pasti aki akan kaget" aku mengangguk dengan senang
"Akii" suaraku sedikit berteriak yang membuat sang pemilik nama langsung menoleh bahkan teman teman aki juga menoleh kearahku
Aku melambaikan tanganku dengan senyumanku yang terukir, rasanya aku senang melihat aki lagi.
Aki tersentak kaget dengan kehadiran gadis itu tetapi sebuah senyuman terukir di wajah aki "name, kenapa kesini?"
"Aku di ajak makima" makima sudah berada didepan mereka berdua
"Aku fikir kau akan senang ketika melihat name ke tempat kerjamu, bukankah seperti menyusul mu untuk pulang?" Pipi aki merona merah, bahkan teman temannya dapat melihat wajah merona aki. Mereka nampak kaget karna aki itu terkenal cuek dan juga sangat serius tetapi bisa bisanya sekarang ia malah merona seperti ini?
Mereka langsung menoleh kepada gadis yang berada didepan aki, siapa gadis ini?
"Kau pasti lelah" aku menggeleng untuk menjawab pertanyaan aki, aki menghelakan nafasnya dan tidak lama dari itu dia pamit kepada teman temannya dan membawaku untuk pergi.
"Aki, mau kemana?"
"Membawamu ke taman, mungkin?" Aku langsung murung mendengar tujuan aki
"Aku gamau, Kau jadi candu ya kepada taman" Aki menatap aku dengan bingung
Ya, siapa yang tidak bosan jika bertemu taman terus?
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ 𝘼𝙠𝙞 𝙃𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖𝙬𝙖
RomanceDisini, tentang kisah kita dan waktu yang berperan mendewasakan kita, meski tak utuh. "Mungkin kalau kamu tidak ada, kota ini tidak ada artinya." Karena dalam hidup, aku tidak punya banyak hal. Jadi, kehilangan dirimu adalah hal yang menyakitkan.